HISTORY PANCASILA - Sastra Education

Breaking

Senin, 12 Juni 2017

HISTORY PANCASILA



Mendengar  nama Bung  Karno  kita merasa bangga,  karena  sebagai  presiden pertama  pertama  republic  Indonesia namanya sangat terkenal di manca negara.Beliau memiliki sebutan bapak Proklamator. Ia  merupakan  pemimpin  yang  berkarakter yang memiliki jati diri yang kuat, pemimpin yang  mampu  membawa  imajinasi  danharapan  jutaan  rakyatnya  tentang sesuatu kehidupan baru.
Perjuangan  Soekarno  mulai  berkibar saat  masuknya Jepang  1  Maret  1942. Saatitu  Soekarno  masih  sangat  muda  dengan segala idealismenya yang tinggi dan langkah langkah  strategi  yang  jitu  untuk  menyongsong  fajar  kemerdekan yang  sudah  dipelupuk  mata. Tujuan  dari  suatu  negara  yang merdeka  adalah  mencapai  suatu  tujuan masyarakat  yang  adil  makmur  berdasarkan Pancasila dengan  menggunakan  konstitusi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Berkaitan  dengan  sosok  pemimpin masa  kini  sangat  langka  sosok  pemimpin yang  mampu  menyuarakan  hati  dan  perasaan  sekitar  250  juta  rakyat  negeri  kita menuju  kemakmuran  seperti  yang  dicita citakan  rakyat  sesuai  dengan ideology Pancasila.
Bung Karno adalah seorang pemimpin bangsa yang mampu membuat setiap orang merasa  memiliki  kedekatan  emosional dengan sosoknya, seberapa miskin atau pun terbelakang wilayah tempat mereka tinggal, kecintaan  rakyat  terhadap  pemimpinnya bahkan  sampai  ada  yang  memitoskan bahwa  Bung  Karno  masih  hidup  dan menyepi di suatu tempat.
Slogan  berdikari,  berdiri  di  atas  kaki sendiri  yang  gelorakan  pada  setiap pidatonya  baik  di  dalam  maupun  di  luar negeri,  yang  pada  intinya  Indonesia  tidak mau  tergantung  pada  kebijakan  politik maupun  ekonomi  luar  negri.  Kebijakan kebijakan tersebut tidak tanggung tanggung dilaksanakan, Ia menolak masuknya budayabarat misalnya Amerika, semua bentuk seni baik  berupa  lagu  atau  tarian   dari  barat selalu ditolak.
Soekarno tidak senang akan ideology barat yang cenderung bersifat kapitalis dan liberalis, budaya  liberal  memuja  kebebasan dalam  kehidupan,  seseorang  tidak  harus terikat  oleh  suatu  kelembagaan  misalnya lembaga  pernikahan,  contohnya  kehidupan bersama  antara  laki-laki  dan  perempuan dalam  suatu  rumah  tidak  perlu  ada  ikatan perkawinan yang sah, yang penting mereka senang  sama  senang  dapat  memiliki  anak, hal  ini  jelas  ada  sekularisasi  antara  kehidupan agama dengan kehidupan sehari hari.
Mereka  bisa  secara  rutin  setiap  minggu  ke gereja  namun  bisa  juga  hidup  bersama sama  tanpa  menikah.  Mentaati  ajaran agama yang memberikan  pendidikan moral bagi mereka adalah tidak penting.
Kehidupan  bebas  bangsa  barat  dan mengumpulkan  harta  sebanyak  banyaknya tanpa peduli dengan orang lain merupakan sesuatu  yang  bertolak  belakang  dengan budaya  Pancasila yang  memiliki  keseimbangan  rasa  dn  logika,  serta  keseimbangan antara  kebutuhan  individu  dengan  masyarakatnya.
Kebebasan  mendapatkan  harta  sebanyak banyaknya dengan cara tidak bermoral banyak  dilakukan  pemimpin  masa  kini, pemerintah semakin  kebingungan  dan kedodoran  akan  kebijakan-kebijakan  yang dilanggar oleh kelompoknya seperti tindakkorupsi ppada setiap lembaga seperti mata rantai  yang  kian  panjang  tidak  ada  putus putusnya. Menghabiskan dan menghamburhamburkan uang negara dan rakyat seperti sesuatu yang biasa tanpa beban dosa. Seperti  yang  ditayangkan  di  media baru  baru  ini,  melalalui  lembaga  pengamat politik  internasional  Indonesia  termasuk  60 negara  yang  memiliki  penataan  pemerintahan terburuk karena kasus korupsi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar