MUTIARA CINTA - Sastra Education

Breaking

Selasa, 13 Juni 2017

MUTIARA CINTA



Megatruh kehidupan bergema mengumandang cinta dan kasih sayang. Kebahagian dan kedamaian seakan surga keabadian. Keindahan dunia dalam rata kehidupan. permata akan suatu jiwa kehidupan akan mengalir dalam surga – surga kebaikan. Terhimpit dalam alunan merdu syair-syair penenang jiwa memberikan kekuatan bagi raga untuk terus berkarya.
Ungkapan hati untuk seorang wanita. Tertulis indah dengan pena-pena cinta. Alunan yang diberikan memberikan kenikmatan mendalam tentang apa yang diungkapan. Perasaan terdalam dari seorang penulis tercurah pada bait-bait setiap baris puisi didendangkan. Semua bagai kibaran nyawa sang pencinta wanita.
Rasa hati yang terasa saat sang penulis mencurah seluruh perasaan hatinya untuk bunda tercinta. Mengalir bagai aliran sungai surga. Terukir indah kasih dan sayang sang bunda. Inilah adalah hadiah kehidupan untuk intan kehidupan.
Syukur dan cinta akan sang pencipta bagai hiasan untuk mencurahkan seluruh semesta. Risalah nabi Muhammad SAW tentang islam. Agama yang membawa kedamaian dan kesejahteran umat di akhir zaman. Syair-syair ini menggugah jiwa untuk terus percaya dan yakin akan Allah SWT.
Buku ini adalah kumpulan-kumpulan puisi penggugah jiwa. Cinta terdalam pada wanita, sayang dan kasih pada bunda tercinta. Serta taat dan patuh pada Allah SWT. Inilah rahasia jiwa untuk meraih surga keabadian yang memberikan ketentraman jiwa.
Bunda tercinta rembulan purnama. Terang memberi cahaya masa Membangun istana hati bahagia. Tercurah kasih sayang dan cinta untuk semua. Pengabdian tak mengenal batas usia. Ikatan tak lepas hingga usia tiada. Kasih sayang sepanjang masa. Cinta suci yang mulia. Pengorbanan tak terkira. Memberikan segalanya. Zaman ini tak menggilasnya. Tak ada dapat menggantinya, Cinta kasih yang abadi. Setulus jiwa semurni hati. Tak akan dapat membalasnya. Hingga akhir hayat nanti. Cinta kasih.Cinta suci. Tak akan lekang oleh waktu. Tak tergantikan oleh massa. Kasih sayang yang abadi.
Hati dinyalakan dengan api cinta, kecerdasan, yang senantiasa berupaya untuk mengalami hidup di permukaan, meraba-raba dalam kegelapan. Seluruh alam semesta diciptakan untuk cinta.
Manusia adalah yang paling mampu melakukannya. Bila kita memiliki batu di dalam rumah dan kita sangat menyukainya, batu itu tidak akan menyadari cinta kita sejauh yang disadari oleh tumbuh-tumbuhan.
Karena cinta merupakan sumber ciptaan dan pemelihara nyata dari semua keberadaan, maka, bila manusia tahu bagaimana cara memberikannya kepada dunia di sekelilingnya sebagai simpati, sebagai kebaikan, pelayanan, ia memberi kepada semuanya makanan kepada setiap jiwa yang lapar. Jika orang mengetahui rahasia hidup ini ia akan menguasai dunia dengan pasti.

Cinta selalu dapat dikenal di dalam gagasan, ucapan, dan perbuatan orang yang mencintai, karena setiap ekspresinya terdapat kehangatan yangmuncul sebagai keindahan, kelembutan, dan kehalusan. Hati yang terbakar oleh api cinta cenderung untuk melelehkan setiap hati yang dijumpainya.
Cinta menghasilkan pesona pada pecinta sehingga sementara ia mencintai seseorang, semua mencintai pecinta itu. Magnetisme cinta dijelaskan oleh seorang penyair Hindustan: "Mengapa tidak semua hati dilelehkan menjadi tetesan-tetesan oleh api yang dipelihara hatiku sepanjang hidupku? Karena sepanjang hidup aku meneteskan air mata derita karena cinta, pecinta berkunjung ke kuburku penuh dengan air mata." Untuk mengajarkan cinta, Nabi Isa berkata, "Aku akan membuatmu menjadi pemancing manusia." Jalaluddin Rumi berkata: "Setiap orang tertarik kepadaku, untuk menjadi sahabatku, tapi tak seorang pun tahu apa di dalam hatiku yang menariknya."
Cinta itu alami dalam setiap jiwa. Semua pekerjaan dalam hidup, penting atau tak penting, dalam suatu cara cenderung ke arah cinta; karena itu tak seorang pun di dunia yang dapat disebut sepenuhnya tanpa cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar