Vibiznews – Sales & Marketing) –
Strategi pricing kadang menjadi suatu hal yang agak terlupakan dalam marketing
mix. Padahal, strategi pricing mempunyai peranan yang sangat besar dalam laba
perusahaan dan sudah seharusnya memperoleh pertimbangan yang sama layaknya
dengan strategi promosi dan iklan. Harga yang tinggi atau rendah dapat mengubah
volume penjualan dan gross margin secara dramatis.
Faktor-faktor lain juga menentukan
strategi pricing. Antara lain five forces yaitu pesaing, pemain baru. supplier,
produk substitusi dan pelanggan. Positioning juga menentukan strategi pricing
Anda. Jika Anda memberi harga barang premium terlalu murah, maka pelanggan
tidak akan percaya bahwa Anda memiliki kualitas yang cukup baik. Bwgitu pula
jika Anda menetapkan harga terlalu tinggi, maka pelanggan bisa jadi akan
beralih ke pesaing.
Beberapa jenis – jenis strategi pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1) Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Pembelajaran langsung adalah istilah
yang sering digunakan untuk teknik pembelajaran Ekspositoris , atau teknik
penyampaian semacam kuliah (sering juga digunakan istilah “chalk and talk
”). Strategi pembelajaran langsung merupakan bentuk dan pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach).
Dikatakan demikian, sebab dalam staretgi ini guru memegang peran yang sangat
dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara
terstruktur. Diharapkan apa yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan
baik. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik (academic achievement)
siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah dan demonstrasi merupakan
bentuk-bentuk strategi pembelajaran langsung.
2) Strategi Pembelajaran Cooperative Learning
Cooperative Learning adalah strategi
pembelajaran yang menekankan kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang
biasa terdiri atas 3 sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu materi
akademik yang spesifik sampai tuntas. Strategi pembelajaran Cooperative
Learning mulai populer akhir-akhir ini. Melalui Cooperative Learning
siswa didorong untuk bekerja sama secara maksimal sesuai dengan
keadaan kelompoknya. Kerja sama di sini dimaksudkan setiap anggota kelompok
harus saling bantu. Yang cepat harus membantu yang lambat karena penilaian
akhir ditentukan oleh keberhasilan kelompok. Kegagalan individu adalah
kegagalan kelompok, dan sebaliknya keberhasilan individu adalah keberhasilan
kelompok. Oleh karena itu, setiap anggota harus memiliki tanggung jawab penuh
terhadap kelompoknya. Beberapa penulis seperti Slavin, Johnson, & Johnson,
mengatakan ada komponen yang sangat penting dalam strategi pembelajaran
cooperative yaitu kooperatif dalam mengerjakan tugas-tugas dan kooperatif
dalam memberikan dorongan atau motivasi. Slavin, Abrani, dan Chambers
(1996) berpendapat bahwa belajar melalui kooperatif dapat dijelaskan dari
beberapa perspektif, yaitu perspektif sosial, perspektif perkembangan kognitif
dan perspektif elaborasi kognitif. Perspektif motivasi, artinya bahwa
penghargaan yang diberikan kepada kelompok memungkinkan setiap anggota kelompok
akan saling membantu. Dengan demikian keberhasilan setiap indivindu pada
dasarnya adalah keberhasilan kelompok. Hal semacam ini akan mendorong setiap
anggota kelompok untuk memperjuangkan keberhasilan kelompoknya.
Perspektif sosial artinya bahwa melalui kooperatif setiap siswa akan saling
membantu dalam belajar karena mereka menginginkan semua anggota kelompok
memperoleh keberhasilan. Bekerja secara tim dengan mengevaluasi keberhasilan
sendiri oleh kelompok, merupakan iklim yang bagus, di mana setiap anggota
kelompok menginginkan semuanya memperoleh keberhasilan
Perspektif perkembangan kognitif
artinya bahwa dengan adanya interaksi antara anggota kelompok dapat
mengembangkan prestasi siswa untuk berpikir mengolah berbagai informasi.
Elaborasi kognitif, artinya bahwa setiap siswa akan berusaha untuk memahami dan
menimba informasi untuk menambah pengetahuan kognitifnya.
3) Strategi Pembelajaran Problem Solving
Mengajar memecahkan masalah berbeda
dengan penggunaan pemecahan masalah sebagai suatu strategi pembelajaran.
Mengajar memecahkan masalah adalah mengajar bagaimana siswa memecahkan suatu
persoalan, misalkan memecahkan soal-soal matematika. Sedangkan strategi
pembelajaran pemecahan masalah adalah teknik untuk membantu siswa agar memahami
dan menguasai materi pembelajaran dengan menggunakan strategi pemecahan
masalah. Dengan demikian perbedaan keduanya terletak pada kedudukan pemecahan
masalah itu. Mengajar memecahkan masalah berarti pemecahan masalah itu sebagai
isi atau content dari pelajaran, sedangkan pemecahan masalah adalah sebagai
suatu strategi. Jadi, kedudukan pemecahan masalah hanya sebagai suatu alat saja
untuk memahami materi pembelajaran. Ada beberapa ciri strategi
pembelajaran dengan pemecahan masalah:
Pertama , siswa bekerja secara
individual atau bekerja dalam kelompok kecil;
Kedua , pembelajaran ditekankan kepada materi
pelajaran yang mendukung persoalan-persoalan untuk dipecahkan dan lebih disukai
persoalan yang banyak kemungkinan cara pemecahanya;
Ketiga , siswa mnggunakan banyak
pendekatan dalam belajar;
Kempat , hasil dari pemecahan maslah adalah tukar
pendapat (sharing ) di antara semua siswa.
4) Strategi Mengulang
Strategi mengulang sederhana
digunakan untuk sekedar membaca ulang materi tertentu untuk menghafal saja.
Contoh lain dari strategi sederhana adalah menghafal nomor telepon, arah
tempat, waktu tertentu, daftar belanjaan, dan sebagainya. Memori yang sudah ada
di pikiran dimunculkan kembali untuk kepentingan jangka pendek, seketika, dan
sederhana. Penyerapan bahan belajar yang lebih kompleks memerlukan
strategi mengulang kompleks. Menggarisbawahi ide-ide kunci, membuat catatan
pinggir, dan menuliskan kembali inti informasi yang telah diterima merupakan
bagian dari mengulang kompleks. Strategi tersebut tentunya perlu diajarkan ke
siswa agar terbiasa dengan cara demikian.
5) Strategi Elaborasi
Strategi elaborasi adalah proses
penambahan rincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna. Dengan
strategi elaborasi, pengkodean lebih mudah dilakukan dan lebih memberikan
kepastian. Strategi elaborasi membantu pemindahan informasi baru dari memori di
otak yang bersifat jangka pendek ke jangka panjang dengan menciptakan hubungan
dan gabungan antara informasi baru dengan yang pernah ada. Beberapa
bentuk strategi elaborasi adalah pembuatan catatan, analogi, dan PQ4R.
Pembuatan catatan adalah strategi belajar yang menggabungkan antara informasi
yang dipunyai sebelumnya dengan informasi baru yang didapat melalui proses
mencatat. Dengan mencatat, siswa dapat menuangkan ide baru dari percampuran dua
informasi itu. Analogi merupakan cara belajar dengan pembandingan yang
dibuat untuk menunjukkan persamaan antara ciri pokok benda atau ide, misalnya
otak kiri mirip dengan komputer yang menerima dan menyimpan informasi.
P4QR merupakan strategi yang digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang
mereka baca. P4QR singkatan dar Preview (membaca selintas dengan cepat),
Question (bertanya), dan 4R singkatan dari read, reflect, recite, dan review
atau membaca, merefleksi, menanyakan pada diri sendiri, dan mengulang secara menyeluruh.
Strategi PQ4R merupakan strategi belajar elaborasi yang terbukti efektif dalam
membantu siswa menghafal informasi bacaan.
6) Strategi Organisasi
Strategi organisasi membantu pelaku
belajar meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan baru dengan struktur
pengorganisasian baru. Strategi organisasi terdiri atas pengelompokan ulang
ide-ide atau istilah menjadi subset yang lebih kecil. Strategi tersebut juga
berperan sebagai pengindentifikasian ide-ide atau fakta kunci dari sekumpulan
informasi yang lebih besar. Bentuk strategi organisasi adalah Outlining, yakni
membuat garis besar. Siswa belajar menghubungkan berbagai macam topik atau ide
dengan beberapa ide utama. Mapping, yang lebih dikenal dengan pemetaan
konsep, dalam beberapa hal lebih efektif daripada outlining. Mnemonics
membentuk kategori khusus dan secara teknis dapat diklasifikasikan sebagai satu
strategi, elaborasi atau organisasi. Mnemonics membantu dengan membentuk
asosiasi yang secara alamiah tidak ada yang membantu mengorganisasikan informasi
menjadi memori kerja. Strategi Mnemonics terdiri atas pemotongan, akronim, dan
kata berkait.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar