Awal
kisah dari Prabu Pandudewata yang menginginkan seorang putra sebagai penerus
kerajaannya lahirlah Puntadewa. Yang memilki darah yang berbeda dari manusia
lumrah lainnya. Ia berdarah putih yang membedakan manusia dengan yang manusai
yang lainnya. Saat itu dengan cepat ia tumbuh menjadi remaja yang memiliki
sikpa bijksana dan adil. Dari berbagai guru ia menuntut ilmi mulai profesor
Drona. Guru Krepa dan Sang Panembahan Bisma. Ia memeang tidak pernah
menunjukkan keahlian pada siapa saja. Ia lebih baik mengalah dari pada harus
menimbulkan pertumpahan darah. Sikap ini membuat ia diberinama Ajatasatru.
Dari
pembongkaran hutan yang penuh dengan para penghuni siluman. Dan behasil
mendirikan mendirikan sebuah istana yang di berinama Amarta. Kerajaan itu
berkembang menjadi kerajaan yang sangat kaya dan membuat Hastina merasa iri
akan keindahan dan kekayaan Amarta.
Ia
pernah melakukan kesalahan hingga menjerumus saudara pada kesengsaran karena
hobi yang main dadu. Saat itu dengan kelicakan Sengkuni sang patih Hastina
membuat Prabu Yudistira tak terduga ia kalah dengan menaruhkan seluruhnya
bahkan istrinya ia taruhkan. Hingga mereka berlima bersama sang istri Dewi
Drupadi dalam buangan selama 13 tahun 1 tahun persembunyian. Dalam masa
pembuangan ia tunjukkan sikap bijaksana bahkan terhadap saudaranya yang lain
ibu saat diminta seorang siapa yang ingin kau hidup wahai Yudistira .....? Nakula ...!”. Kenapa harus Nakula...?”.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar