“QULHUWALLOHU
AHAD. ALLOOHUSHSHOMAD. LAMYALID, WA LAM YUULAD. WA LAM YAKUN LAHUU KUFUWAN
AHAD.”
Artiya: “Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah
tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula
diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” (QS Al Ikhlas (112): 1-4)
Allah
berfirman dalam surat Al Ikhlas bahwa Allah itu Esa. Dia sendiri dengan
kesempurnaan, memiliki nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang tinggi yang
sempurna serta perbuatan-perbuatan yang suci, dimana pada semua itu tidak ada yang menyamainya. Yakni yang dituju dalam semua kebutuhan. Oleh karena itu, makhluk yang berada di bawah maupun di atas semuanya membutuhkan-Nya, meminta dan berharap kepada-Nya untuk dipenuhi kebutuhan mereka, karena Dia sempurna dalam sifat-sifat-Nya; Dia Maha Mengetahui yang sempurna ilmunya, Dia Mahasantun yang sempurna santunnya, Dia Maha Penyayang yang sempurna sayangnya dimana rahmat-Nya meliputi segala sesuatu, demikian pula sifat-sifat-Nya ayang lain.
sempurna serta perbuatan-perbuatan yang suci, dimana pada semua itu tidak ada yang menyamainya. Yakni yang dituju dalam semua kebutuhan. Oleh karena itu, makhluk yang berada di bawah maupun di atas semuanya membutuhkan-Nya, meminta dan berharap kepada-Nya untuk dipenuhi kebutuhan mereka, karena Dia sempurna dalam sifat-sifat-Nya; Dia Maha Mengetahui yang sempurna ilmunya, Dia Mahasantun yang sempurna santunnya, Dia Maha Penyayang yang sempurna sayangnya dimana rahmat-Nya meliputi segala sesuatu, demikian pula sifat-sifat-Nya ayang lain.
Di antara
kesempurnaan-Nya adalah bahwa Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan,
karena sempurnanya kecukupan-Nya. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:
“Dia
Pencipta langit dan bumi, bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak
mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala
sesuatu.” ( QS. Al Ana’aam: 101).
Keesaan
Allah dalam Pancasila tercantum dalam sila Pertama Pancasila ‘Ketuhanan Yang
Maha Esa.’
Siapa Anda?
Bukankah Anda seorang warga Negara Indonesia. Maka Pancasila harus menyatu
dalam jiwa Anda. Buku ini untuk membangkitkan semangat Pancasila dalam diri
Anda agar menjadi Manusia Pancasila Indonesia. Tetapi itu belum lengkap jika
Anda tidak memiliki keimanan dan ketaqwaan dalam mengamalkan nilai-nilai
Pancasila. Karena lahirnya Pancasila melalui perspektif keimanan dan ketaqwaan.
P-A-N-C-A-S-I-L-A pada huruf P adalah Puasa.
Lahirnya kemerdakaan Indonesia terjadi pada peristiwa Bulan Ramadhan atau bulan
puasa. Huruf A pertama adalah Akhlak.
Pancasila dibangun melalui akhlak-akhlak mulia oleh bapak pendiri Bangsa. Huruf N adalah Nasionalisme. Semangat cinta tanah air menjadi aspek untuk
memperjuangkan Negara dari para penjajah. Huruf C adalah Cerdas. Dengan kecerdasaan maka lahirlah para cendikiawan Indonesia
yang berperang dengan penjajahan melalui jalur perundingan. Huruf A kedua
adalah Aqidah. Aqidah merupakan
sokoguru Pancasila untuk membangun Indonesia. Kekuatan iman dan taqwa akan
menciptakan Indonesia Raya seperti lagu Kebangsaan Anda. Huruf S adalah Sabar. Kesabaran para pejuang untuk
berperang melawan penjajah adalah kunci menciptakan semangat Pancasila
sesunguhnya. Huruf I adalah Integritas.
Semangat integritas pahlawan mewujudkan kebaikan dalam keimanan dan ketaqwaan
para pejuang membuahkan hasil kemerdekaan. Huruf L adalah Luqman. Kisah Luqman sebagai panutan untuk menciptakan Negara
Indonesia ber-Pancasila beriman dan bertaqwa. Huruf A terakhir adalah Amanah. Amanah dalam berjuang hanya
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar