Reformasi Pancasila - Sastra Education

Breaking

Rabu, 16 Januari 2019

Reformasi Pancasila



Politik negeri dalam keadaan bahaya. Negara dalam batas bencana. Terangkatnya kasus century seperti neraka dalam penjara. Dua tahun tenggelam entah kemana kembali datang di zaman milenial. Gejolak politik telah tiba. Ditahun politik dan pilpres 2019 seperti membungkus kuasa. Ranah untuk mencipta geliat dan perubahan besar telah tiba. Pemimpin bukan hanya pintar dan pandai kuasa tetapi jujur adil dan bijaksana.
Jika kita mengenang tahun empat lima hingga orde baru berkuasa, seperti cambuk melilitkan kuasa. Dimana pemimpin diatas segalanya. Kita telah berubah reformasi telah dikibarkan orde baru digulingkan. Mungkin kata pantas untuk perubahan.
Reformasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara bukan ditujukan pada Pancasila sebagai dasar dan ideology negara, melainkan ditujukan pada perilaku bangsa Indonesia dalam menata kembali kehidupan bernegara. Perilaku dan kebijakan dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara harus benar-benar secara nyata didasarkan pada Pancasila. Kehidupan berbangsa dan bernegara kita dilanda krisis besar justru akibat selama ini kita telah banyak menyalahgunakan Pancasila, yakni Pancasila hanya dijadikan slogan, sementara perilaku dan kebijakan yang muncul banyak sekali yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila itu sendiri.
Dengan berlandaskan pada nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, para penyelengara negara-negara terutama pemerintah dan lembaga tinggi negara akan berupaya mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan nilai-nilai kebaikan yang diwajibkan Tuhan. Oleh sebab itu, jika bangsa Indonesia benar-benar hendak menyelenggarakan kehidupan berbangsa dan bernegara sejalan dengan nilai-nilai sila pertama ini, maka hal-hal yang harus dilakukan, antara lain, sebagai berikut:
·         Mewujudkan kehidupan religius sejati
·         Mengusahakan terwujudnya ketakwaan warga negara dan masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
·         Mengusahakan terbinanya kerukunan diantara sesama pemeluk agama dalam kehidupan warga negara
·         Menjalankan pemerintahan negara dengan prinsip-prinsip etika, kebenaran dan keadilan
·         Menjalankan pemerintahan untuk kepentingan dan kebaikan bangsa negara
Sikap positif yang sejati terhadap Pancasila tidak hanya mengganggap Pancasila sebagai hal yang baik, melainkan menggunakan Pancasila sebagai tuntunan berperilaku dan bertindak serta melaksanakannya dengan nyata dalam kehidupan di tengah masyarakat.
Sikap positif seperti itulah yang seharusnya diterapkan oleh semua warga negara dalam kehidupan masyarakat agar Pancasila secara nyata memberikan manfaat kepada kita.
Isu lama terangkat dunia. Banyak masa melakukan kudeta. Demontrasi terjadi dimana-mana. Kasus buruh luar seperti penjara bagi pekerja Indonesia. Apakah ini Indonesia tercipta? Kisruh negara bukan hanya politik, kuasa dan ekonomi tetapi upaya untuk membangun SDM Indonesia. Pendidikan seperti pelancong level kuasa. Dimana miskin lemah SDMnya. Kaya semakin maju SDMnya.  
Teroris perang dunia, ancaman besar bagi Indonesia. Ibarat kata memberikan sayatan pedang untuk melumatkan negara kita. Reformasi telah 20 tahun berkuasa. Tanah nusantara tanah permata menghadapi persoalan eksternal dan mengalami berbagai masalah internal yang menyebabkan terjadinya kekaburan/ kemerosatan erosi yaitu,
·         Ideology/ cita-cita bangsa
·         Perjuangan
·         Pengabdian
Persoalan eksternal yang dihadapi oleh Indonesia yang sangat menonjol adalah semakin gencarkannya paham dan pemikiran yang sangat bertentangan dengan ideology, perjuangan dan pengabdian Indonesia. Pengaruh pola pikir dan perilaku kehidupan orang-orang barat yang sekuler, pragmatis dan materialistic mulai masuk ke dalam Indonesia. Akibat ideology Indonesia menjadi kabur. 20 tahun reformasi meluncur bagai meriam kecepatan tinggi dalam berburu. Reformasi membungkam orde baru tetapi dalam reformasi seakan-akan ideology negara tenggelam. Generasi muda yang diabaikan bukan dari pendidikan melaikan ideology, perjuangan dan pengabdia Indonesia adalah negara perjuangan bukan hadiah dari jepang. Generasi muda adalah generasi masa depan, jika tanpa ideology, perjuangan dan pengabdian apakah Indonesia akan bertahan???
Itulah sebuah pertanyaan yang ingin penulis tanyakan dijaman milenial. Peran generasi muda dalam upaya membangun Indonesia berdaulat, mandiri, adil dan makmur sangat diperluakan. Ideology, perjuangan dan pengabdiana adalah bentuk karakter dan moral yang harus dimiliki generasi muda Indonesia untuk jaman milenial dan masa yang akan datang. Tantangan kedepan peran pemerintah dan para pejabat-pejabat negara agar generasi muda lebih memahami dan memikirkan ideology dan sikap perjuangan bangsa.
Pengaruh buruk dampak politik luar negeri hamtaman keras terhadap ideology, perjuangan dan pengabdian bangsa. Pancasila merupakan ideology yang harus tetap terjaga dan tertanam dalam jiwa. Pancasila sebagai dasar dan ideology negara akan kembali tegak dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia lewat perbuatan dan kebijakan nyata, bukan slogan kata-kata kosong tak bermakna.
Pancasila menunjukkan penghargaan dan penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia Indonesia. Baik sebagai system bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara maupun pandangan hidup, Pancasila menempatkan manusia sesuai prinsip persamaan dan kesamaan derajat. Dalam Pancasila, manusia pada dasarnya dianggap sama, baik hak, kewajiban, maupun perlakuan yang harus diterimanya.
Dengan demikian tumbuhnya sebuah ideology Pancasila, jika prinsip-prinsip Pancasila diterapkan dan dijalankan dalam kehidupan manusia. Penerapan Pancasila adalah upaya manusia dalam mencapai bentuk-bentuk kehidupan yang bermanfaat bagi diri dan sesamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar