Politik negeri dalam
keadaan bahaya. Negara dalam batas bencana. Terangkatnya kasus century seperti
neraka dalam penjara. Dua tahun tenggelam entah kemana kembali datang di zaman
milenial. Gejolak politik telah tiba. Ditahun politik dan pilpres 2019 seperti
membungkus kuasa. Ranah untuk mencipta geliat dan perubahan besar telah tiba.
Pemimpin bukan hanya pintar dan pandai kuasa tetapi jujur adil dan bijaksana.
Jika kita mengenang
tahun empat lima hingga orde baru berkuasa, seperti cambuk melilitkan kuasa.
Dimana pemimpin diatas segalanya. Kita telah berubah reformasi telah dikibarkan
orde baru digulingkan. Mungkin kata pantas untuk perubahan.
Reformasi terhadap
kehidupan berbangsa dan bernegara bukan ditujukan pada Pancasila sebagai dasar
dan ideology negara, melainkan ditujukan pada perilaku bangsa Indonesia dalam
menata kembali kehidupan bernegara. Perilaku dan kebijakan dalam menata
kehidupan berbangsa dan bernegara harus benar-benar secara nyata didasarkan
pada Pancasila. Kehidupan berbangsa dan bernegara kita dilanda krisis besar
justru akibat selama ini kita telah banyak menyalahgunakan Pancasila, yakni
Pancasila hanya dijadikan slogan, sementara perilaku dan kebijakan yang muncul
banyak sekali yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila itu sendiri.
Dengan berlandaskan
pada nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, para penyelengara negara-negara terutama
pemerintah dan lembaga tinggi negara akan berupaya mengelola kehidupan
berbangsa dan bernegara sesuai dengan nilai-nilai kebaikan yang diwajibkan
Tuhan. Oleh sebab itu, jika bangsa Indonesia benar-benar hendak menyelenggarakan
kehidupan berbangsa dan bernegara sejalan dengan nilai-nilai sila pertama ini,
maka hal-hal yang harus dilakukan, antara lain, sebagai berikut:
·
Mewujudkan kehidupan religius sejati
·
Mengusahakan terwujudnya ketakwaan warga
negara dan masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
·
Mengusahakan terbinanya kerukunan
diantara sesama pemeluk agama dalam kehidupan warga negara
·
Menjalankan pemerintahan negara dengan
prinsip-prinsip etika, kebenaran dan keadilan
·
Menjalankan pemerintahan untuk
kepentingan dan kebaikan bangsa negara
Sikap positif yang
sejati terhadap Pancasila tidak hanya mengganggap Pancasila sebagai hal yang
baik, melainkan menggunakan Pancasila sebagai tuntunan berperilaku dan
bertindak serta melaksanakannya dengan nyata dalam kehidupan di tengah
masyarakat.
Sikap positif seperti
itulah yang seharusnya diterapkan oleh semua warga negara dalam kehidupan
masyarakat agar Pancasila secara nyata memberikan manfaat kepada kita.
Isu lama terangkat
dunia. Banyak masa melakukan kudeta. Demontrasi terjadi dimana-mana. Kasus
buruh luar seperti penjara bagi pekerja Indonesia. Apakah ini Indonesia
tercipta? Kisruh negara bukan hanya politik, kuasa dan ekonomi tetapi upaya
untuk membangun SDM Indonesia. Pendidikan seperti pelancong level kuasa. Dimana
miskin lemah SDMnya. Kaya semakin maju SDMnya.
Teroris perang dunia,
ancaman besar bagi Indonesia. Ibarat kata memberikan sayatan pedang untuk
melumatkan negara kita. Reformasi telah 20 tahun berkuasa. Tanah nusantara
tanah permata menghadapi persoalan eksternal dan mengalami berbagai masalah
internal yang menyebabkan terjadinya kekaburan/ kemerosatan erosi yaitu,
·
Ideology/ cita-cita bangsa
·
Perjuangan
·
Pengabdian
Persoalan eksternal
yang dihadapi oleh Indonesia yang sangat menonjol adalah semakin gencarkannya
paham dan pemikiran yang sangat bertentangan dengan ideology, perjuangan dan
pengabdian Indonesia. Pengaruh pola pikir dan perilaku kehidupan orang-orang
barat yang sekuler, pragmatis dan materialistic mulai masuk ke dalam Indonesia.
Akibat ideology Indonesia menjadi kabur. 20 tahun reformasi meluncur bagai
meriam kecepatan tinggi dalam berburu. Reformasi membungkam orde baru tetapi
dalam reformasi seakan-akan ideology negara tenggelam. Generasi muda yang
diabaikan bukan dari pendidikan melaikan ideology, perjuangan dan pengabdia Indonesia adalah negara
perjuangan bukan hadiah dari jepang. Generasi muda adalah generasi masa depan,
jika tanpa ideology, perjuangan dan pengabdian apakah Indonesia akan
bertahan???
Itulah sebuah
pertanyaan yang ingin penulis tanyakan dijaman milenial. Peran generasi muda
dalam upaya membangun Indonesia berdaulat, mandiri, adil dan makmur sangat
diperluakan. Ideology, perjuangan dan pengabdiana adalah bentuk karakter dan
moral yang harus dimiliki generasi muda Indonesia untuk jaman milenial dan masa
yang akan datang. Tantangan kedepan peran pemerintah dan para pejabat-pejabat
negara agar generasi muda lebih memahami dan memikirkan ideology dan sikap perjuangan
bangsa.
Pengaruh buruk dampak
politik luar negeri hamtaman keras terhadap ideology, perjuangan dan pengabdian
bangsa. Pancasila merupakan ideology yang harus tetap terjaga dan tertanam
dalam jiwa. Pancasila sebagai dasar dan ideology negara akan kembali tegak
dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia lewat perbuatan dan kebijakan nyata,
bukan slogan kata-kata kosong tak bermakna.
Pancasila menunjukkan
penghargaan dan penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia Indonesia. Baik
sebagai system bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara maupun pandangan hidup,
Pancasila menempatkan manusia sesuai prinsip persamaan dan kesamaan derajat.
Dalam Pancasila, manusia pada dasarnya dianggap sama, baik hak, kewajiban,
maupun perlakuan yang harus diterimanya.
Dengan demikian
tumbuhnya sebuah ideology Pancasila, jika prinsip-prinsip Pancasila diterapkan
dan dijalankan dalam kehidupan manusia. Penerapan Pancasila adalah upaya
manusia dalam mencapai bentuk-bentuk kehidupan yang bermanfaat bagi diri dan
sesamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar