Pandangan Saya Tentang Dunia Pendidikan - Sastra Education

Breaking

Selasa, 29 Mei 2018

Pandangan Saya Tentang Dunia Pendidikan



Pandangan Saya Tentang Dunia Pendidikan





Karya
Hermawan















A.    Latar Belakang
Perkembangan jaman yang pesat saat ini terlihat dengan teknologi yang semakin maju dan mempengaruhi banyak  aspek kehidupan manusia. Sebagai  bagian  dari  masyarakat  global,  Indonesia  menghadapi  berbagai  macam permasalahan yang kompleks, hal ini merupakan salah satu akibat dari lamanya bangsa ini dikuasai oleh penjajah yang sifatnya eksploratif.  Pada masa itu, bangsa ini hanya dimanfaatkan sumber daya alamnya yang melimpah, sedangkan dalam sumber daya manusianya dibodohkan dengan berbagai cara, sehingga bangsa ini tidak mengalami masa perkembangan yang menakjubkan dalam bidang ilmu pengetahuan, pendidikan, maupun teknologi. Masa penjajahan tersebut, disatu sisi melahirkan kaum intelektual yang terbatas, namun disisi lain justru menghasilkan sumber daya manusia yang tidak berkualitas. Keadaan tersebut mewariskan buruknya pengelolaan bangsa ini oleh para penguasa bangsa ini sendiri, baik di jaman orde lama maupun orde baru, sehingga bangsa ini kalah bersaing dengan bangsa lain.

Ketidaksesuaian kompetensi SDM dengan pasar kerja; Ketidakseimbangan kebutuhan layanan publik  dengan jumlah petugas; Distribusi informasi tentang pasar kerja yang lambat atau timpang; permintaan tenaga kerja yang belum terpetakan dengan baik; Tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan secara simultan menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan dan kesehatan, dan pada akhirnya menyebabkan rendah kualitas SDM Indonesia.
Menurut hasil Studi Political and Economical Risk Consultancy (PERC) tahun 2005, mencerminkan betapa rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia saat ini. Derajat pendidikan Indonesia di urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Indonesia berada pada posisi paling buncit di bawah Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand, dan Filipina, berada di atas Indonesia.  Indikator yang digunakan oleh PERC antara lain:  (1) Impresi keseluruhan tentang sistem pendidikan di suatu negara; (2) Proporsi penduduk yang memiliki  pendidikan dasar;  (3) Proporsi penduduk yang memiliki pendidikan menengah; (4) Proporsi penduduk yang memiliki pendidikan perguruan tinggi; (5) Jumlah biaya untuk mendidik tenaga kerja produktif; (6) Ketersediaan tenaga kerja produktif berkualitas tinggi; (7) jumlah biaya untuk mendidik tenaga kerja; (8) Ketersediaan staf manajemen; (9) Tingkat keterampilan tenaga kerja; (10) semangat kerja (work ethic) tenaga kerja;  (11) Kemampuan berbahasa Inggris; (12) Kemampuan berbahasa asing selain bahasa Inggris;  (13) Kemampuan penggunaan teknologi tinggi; (14) Tingkat keaktifan tenaga kerja; (15) Frekuensi perpindahan atau pergantian tenaga kerja (labour turnover).
Menurut Word Education Forum (WEF), kunci utama dan majunya pembangunan pendidikan di suatu negara adalah karena adanya kepedulian pemerintah yang begitu serius dalam menangani sektor pendidikan. Soemarto, (2002:1) menambahkan, keberhasilan suatu bangsa dalam membangun pendidikan menjadi barometer tingkat kemajuan bangsa yang bersangkutan. Hal ini patut dicermati mengingat pembangunan pendidikan di Indonesia relatif masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain, bahkan di kawasan Asia Tenggara sekalipun, kecuali dengan negara baru Timor Leste.
Berdasarkan latar belakang tersebut, esai ini akan menyajikan sejumlah analisa dan pemikiran mengenai pandangan saya terhadap dunia pendidikan. Karena pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat.




B.     Pandangan Saya Tentang Dunia Pendidikan
Bidang pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat fundamental dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan, di samping juga merupakan faktor penentu bagi perkembangan sosial dan ekonomi  ke arah kondisi yang lebih baik. Pendidikan juga dipandang sebagai sarana paling strategis untuk mengangkat harkat dan martabat suatu bangsa. Mengingat begitu pentingnya peran pendidikan bagi kehidupan masayarakat, maka pemerintah sangat memperhatikan segala aspek pendidikan yang ada untuk ditingkatkan, termasuk peningkatan mutu produktivitas guru.
Bentuk perhatian ini, secara khusus tercermin dalam kebijakan pemerintah, antara lain: berupa pemenuhan sarana perundang-undangan, peningkatan anggaran pendidikan, sampai pada upaya penyempurnaan berbagai regulasi yang berlaku untuk memajukan pendidikan nasional. (Subandowo, 2009:109-110).
Menurut John Dewey, filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan (emosional) menuju ke arah tabiat manusia, maka filsafat juga diartikan sebagai teori umum pendidikan.
Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfat bagi kepentinganhidupnya sebagai individu dan sebagai warga masyarakat. Pendidikan dipandang mempunyai peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak.
Sedangkan pengertian sistem pendidikan adalah sistem yang dijadikan tolok ukur bagi tingkah laku manusia dalam masyarakat yang mengandung potensi yang mengendalikan, mengatur dan mengarahkan perkembangan masyarakat itu sendiri didalam lapangan pendidkan. Oleh karena itu lembaga pendidikan perlu memberikan jawaban-jawaban yang tepat sehingga kecenderungan dan sikap berfikir masyarakat tidak terombang-ambing tanpa arah yang jelas. Jadi sistem pendidikan diperlukan untuk menjawab semua persoalan yang ada khususnya dibidang pendidikan.
Pada hakekatnya sistem pendidikan dilihat dari segi idealitas sosio-kultural, pendidikan adalah merupakan alat pembudayaan umat manusia yang paling ditentukan dan diperlukan di antara keperluan hidupnya walaupun pendidikan timbul dan berkembang darisumber kultural umat itu sendiri.
Pendidikan tidak cukup kalau hanya memiliki badan yang sehat dan kuat, memiliki kemampuan untuk bekerja secara efektif, efisien, pragmatis dan rasional tetapi harus mengembangkan pada segi logika, etika, estetika dansegi keagamaan, sehingga kita hidup dijiwai oleh nilai-nilai yang bersumber pada falsafah bangsa.
Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa. Indonesia adalah negara yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang- Undang dasar 1945 yang di dalamnya diatur bahwa pendidikan diusahakan dan diselenggarakan oleh pemerintah sebagai satu sistem pengajaran nasional.
Pendidikan selain sebagai sarana tranfer ilmu pengetahuan, sosial budaya juga merupakan sarana untuk mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya. Suatu bangsa menjadi kuat serta menguasai bangsa-bangsa lainnya dengan sistem pendidikannya yang kuat demikian juga sebaliknya sistem pendidikan yang lemah akan menjadikan sustua bangsa tidak berdaya (Tadjab;1994). Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan idiologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
C.    Kesimpulan
Pancasila menjadi sangat penting sebab menjadi dasar, arah dan pedoman sustu sistem pendidikan. Pancasila menetapkan ide-ide dan idealisme sedangkan pendidikan merupakan usaha dalam merealisasikan ideide tersebut menjadi kenyataan, tindakan dan tingkah laku serta membina kepribadian manusia.
Pendidikan adalah arah pembentukan sosok manusia  yang  unggul  dalam  berbagai  bidang dalam membina kepribadian manusia. Dalam  bidang  keilmuan,  pendidikan diarahkan  pada  penemuan-penemuan  ilmiah,  utamanya  yang  bermanfaat  bagi pembangunan bangsa dan negara. Dalam bidang ketrampilan membangun jiwa  wirausaha atau entrepreneurship merupakan hal yang sangat penting dan harus dipupuk sejak kecil, sehingga pendidikan nasional tidak hanya melahirkan para pencari kerja tetapi pencipta lapangan kerja.












Daftar Pustaka
Alwasilah, Chaedar. 2008. Filsafat Bahasa dan Pendidikan. Bandung:Rosda.
Andriani Purwastuti, dkk. 2002. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: UNY Press.
Laporan Studi Political and Economical Risk Consultancy (PERC) tahun 2005.
Laporan  World  Economic  Forum  -  The  Global  Competitiveness  Report  Tahun  2008-2009.
Kaelan. 1996. Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.
Subandowo. 2009.  Peningkatan Produktivitas Guru dan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Pada Era  Global.  Jurnal  Ilmiah  Kependidikan,  Khazanah Pendidikan, Vol. I, No. 2 (Mei 2018).
Syaiful  Sagala.  2009.  Kemampuan  Profesional  Guru  dan  Tenaga  Kependidikan: Pemberdayaan Guru, Tenaga Kependidikan dan Masyarakat dalam Manajemen Sekolah. Bandung: CV. Alfabeta.
Tim  Dosen  Administrasi  Pendidikan  UPI.  2009.  Manajemen  Pendidikan.  Editor Riduwan. Bandung: CV. Alfabeta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar