REFORMASI - Sastra Education

Breaking

Selasa, 07 Juni 2016

REFORMASI




Makna Reformasi secara etimologis berasal dari kata reformation dari akar kata reform,  sedangkan  secara  harafiah  reformasi  mempunyai  pengertian  suatu  gerakan  yang memformat  ulang,  menata  ulang,  menata  kembali  hal-hal   yang  menyimpang, untuk  dikembalikan pada format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita - citakan  rakyat. Reformasi  juga  diartikan pemabaharuan  dari  paradigma,  pola  lama  ke paradigma, pola baru untuk memenuju ke kondisi yang lebih baik sesuai dengan harapan.
Kontek ini banyak diberikan pada acuan tata negara modern. Secara tidak langsung reformasi ukuran dalam perubahan moderisasi politik. Kekuatan dalam perubahan adalah bentuk – bentuk nilai – nilai yang tidak hilang dalam kemajuan.
Negara yang mengalami kemajuan dan kedhasyatan suatu negara yang dapat mempertahankan akan nilai – nilai budaya nasional. Sebuah perubahan dalam kemajuan dapat dilihat bukan dari kemajuan dan teknolgi yang canggih dan serba guna, tapi negara yang dapat menentukan arah – arah moderisasi untuk menanamkan nilai – nilai moral bangsa.

Dalam jalan reformasi, jika Anda lihat, nilai – nilai yang disebut moral bagai sudah tenggelam. Kedudukan budaya luar bagai sebuah magnet sistem yang memberikan nilai kemewahan. Tapi merosotkan nilai – nilai moral dan kesopanan.
Sekarang Anda perhatikan sekeliling Anda. Moral bagai sekuntum bunga. Yang dipersembahkan untuk seorang wanita. Apa yang Anda rasakan? Sebuah gelora bukan, tapi saat Anda memandang moral bagai sebilah pedang. Yang diberikan untuk seorang wanita. Apa yang Anda rasakan? Sebuah cakian bukan, dalam memberikan gambaran manusia akan dihadapan pada dua sisi kebenaran dan kebaikan.
Dalam sebuah reformasi, hal ini biasa dikaitkan dengan demotransi. Sebenarnya reformasi bukan hal demikian. Idealisnya perubahan yang memberikan arah kebaikan modern. Disini biasa dikaitkan dengan bentuk – bentuk dasar kehidupan. Anda mengetahui manusia lahir dari apa? Allah SWT menciptakan manusia dari kehinaan yaitu sebuah air mani.
Tetesan kehinaan yang mengandung sebuah nilai – nilai kemurnian akan akal dan pikiran. Nilai – nilai yang merubah akan dunia dan perkembangan. Dalam menuju sebuah nilai – nilai kemurnian sejati. Manusia menapaki kehidupan melalui pertemuan dua zat terpisah di dalam tubuh lelaki dan perempuan, yang diciptakan saling terpisah namun sangat selaras. Jelas, sperma  di dalam tubuh lelaki tidak dihasilkan atas kehendak dan kendali lelaki tersebut, sebagaimana sel telur di dalam  tubuh  perempuan  tidak  terbentuk  atas  kehendak  dan  kendali  perempuan  tersebut.
Sesungguhnya, mereka bahkan tidak menyadari pembentukan sel-sel ini.
“Kami  telah  menciptakan  kamu,  maka  mengapa  kamu  tidak  mem-benarkan (hari  berbangkit)?  Maka  terangkanlah  kepadaku  tentang  nutfah  yang  kamupancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?”
(QS. Al Waaqi'ah, 56: 57-59)
Dalam ayat diatas memberikan suatu bentuk baru terhadap wujud manusia. Ranah yang mengalir bagai sebuah bentuk tentang perubahan. Jika Anda melihat bentuk reformasi dalam ranah manusia merupakan komplek untuk berubah secara kontekstual. Ini membuktikan adanya bentuk sempurna dalam menilai sebuah perubahan yang akan terjadi. Sekarang akan apa yang terjadi dalam pertemuan kedua zat hormon yang akan menyatu. Jelaslah bahwa kedua zat tersebut, yang berasal dari lelaki dan perempuan, diciptakan sangat bersesuaian. Penciptaan kedua zat ini, pertemuan antara keduanya, dan perubahannya menjadi manusia sungguhlah suatu keajaiban besar. Dalam sebuah bentuk perubahan yang matang akan mengalir memberikan suatu bentuk nilai kejiwaan. Dalam kehidupan yang paling dasar jika Anda dapat memberikan gambaran. Inilah adalah suatu bentuk reformasi yang hakiki dalam menjalankan apa yang diperintah dan dilarang Allah SWT. Dalam ayat-ayat Al-Quran yang  menjelaskan  tahapan  ini  sangatlah  menarik. Dasar – dasar dalam Al Quran, dinyatakan bahwa manusia dibuat dari saripati cairan hina, yaitu air mani.
“Kemudian  Dia  menjadikan  keturunannya  dari  saripati  air  yang  hina  (airmani).”
(QS. As-Sajadah, 32: 8)
Sebagaimana diungkapkan ayat tersebut, bukan cairan yang membawa spermatozoa itu yang membuahi telur, melainkan “saripatinya” saja. Sari-pati tersebut adalah sperma di dalamnya,  yang  menjadi  agen  pembuahan,  atau  lebih  tepat  lagi,  kromo-som  di  dalam sperma tersebut, yang merupakan “saripati” sperma. Sel sperma Anda bagi lelaki adalah wujud dari sebuah kehinaan. Kehinaan itu merupakan arah dasar manusia agar mengalami perubahan secara struktural. Hal ini akan mempengaruhi suatu bentuk manusia yang sangat sempurna. Tapi jika saripati manusia telah tercampur dengan suatu virus energi negatif. Anda merupakan pokok bentuk reformasi yang sebenarnya. Jika Anda melihat dan merasakan apa yang Allah SWT
Ketika sel telur membiarkan satu sperma masuk, sperma lain tidak mungkin masuk. Perubahan akan kehidupan semua adalah kehidupan aspek moral. Ini dikaitkan sebagai bentuk sebuah sel yang akan memberikan cahaya harapan. Dalam kelanjutan sel sperma adalah  penyebabnya  adalah  medan  listrik  yang  terbentuk  di  sekeliling  sel  telur.  Wilayah  di sekeliling  telur  bermuatan  negatif  (-)  dan  begitu  sperma  pertama  menembus  sel  telur, muatan  ini  berubah  menjadi  positif  (+).  Oleh  karena  itu,  sel  telur  tersebut,  yang  kini bermuatan sama dengan spermatozoa lain di luar, mulai menolak mereka Ini berarti muatan listrik kedua zat tersebut, yang terbentuk secara independen dan terpisah, juga bersesuaian.
Akhirnya,  bergabunglah  DNA  laki-laki  di  dalam  sperma  dan  DNA  perempuan  di dalam sel telur. Menghasilkan bentuk suatu perubahan dasar kehidupan untuk mengarungi kehidupan. Sekarang terdapat benih pertama, sel pertama dari manusia baru, di dalam kandungan ibu: zigot. Perincian seperti  ini  tak  mungkin  diketahui  tanpa  pengetahuan  fisiologi Anda miliki yang memadai. Jelas, berabad-abad lalu tidak ada seorang pun yang menguasai ilmu seperti itu.
Tapi sungguh menarik, Allah selalu menyebut zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu sebagai “segumpal darah” dalam Al Quran:
“Bacalah  dengan  (menyebut)  nama  Tuhanmu  Yang  menciptakan,  Dia  telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah  Yang Paling Pemurah.”
(QS. Al 'Alaq, 96: 1-3)
“Apakah  manusia  mengira,  bahwa  ia  akan  dibiarkan  begitu  saja  (tanpa pertanggungan  jawab)?  Bu-kankah  dia  dahulu  setetes  mani  yang  ditumpahkan  (ke dalam  rahim),  kemudian  mani  itu  menjadi  se-gumpal  darah,  lalu  Allah menciptakannya,  dan  menyempurnakan-nya,  lalu  Allah  menjadikan  darinya sepasang; laki-laki dan perem-puan.”
(QS. Al Qiyaamah, 75: 36-39)
Dalam  bahasa  Arab,  arti  kata  “'alaq”  atau  “segumpal  darah”  adalah  “benda  yang melekat  pada  suatu  tempat”.  Secara  harfiah,  kata  tersebut  digunakan  untuk  menjelaskan lintah yang menempel pada kulit untuk mengisap darah. Jelas, itulah kata yang paling tepat untuk menggambarkan zigot yang melekat pada dinding rahim untuk menyerap makanan darinya. Makanan sebelum zigot itu berubah menjadi bayi, zigot seperti lintah yang menghisap makanan. Jika energi makanan itu halal maka pertumbuhan zigot akan baik untuk kehidupan. jika energi makanan itu haram maka pertumbuhan zigot akan memburuk pada bentuk sifat dan kepribadian. Dalam gejolak reformasi dalam manuasia jika energi negatif maka manusia akan melupakan kodratnya. Tapi jika energi positif maka manusia akan hidup pada kodratnya sesuia jalan Allah SWT.
Masih banyak ayat  Al Quran yang mengungkap tentang zigot ini. Dengan menempel pada  rahim  secara  sempurna,  zigot  pun  mulai  tum-buh.  Sementara  itu,  rahim  sang  ibu dipenuhi dengan “cairan amnion” yang melingkupi zigot. Fungsi terpenting cairan amnion bagi  pertum-buhan  bayi  adalah  melindungi  si  bayi  dari  “serangan”  dari  luar.  Dalam  Al Quran, fakta ini diungkapkan sebagai berikut:
“Bukankah  Kami  menciptakan  kamu  dari  air  yang  hina?  Kemudian  Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim).”
(QS Al Mursalat, 77: 20-21)
Semua  informasi  Al  Quran  tentang  pembentukan  manusia  ini  mem-perlihatkan bahwa Al Quran berasal dari sebuah sumber yang mengetahui masalah ini hingga hal yang sekecil-kecilnya. Sekali lagi, ini membuk-tikan bahwa Al Quran adalah firman Allah. Sementara itu, embrio yang awalnya mirip gel, mulai berubah seiring waktu. Dalam struktur  yang  mulanya  lunak  ini,  mulai  terbentuk  tulang  keras  untuk  membantu  tubuh berdiri  tegak.  Kemudian  sel,  yang  mulanya  semua  sama,  mulai  terspesialisasi:  ada  yang membentuk sel mata yang peka terhadap cahaya, sel saraf yang peka terhadap panas, dingin, dan  sakit,  dan  sel  yang  peka  terhadap  getaran  suara.  Apakah  sel-sel  itu  sendiri  yang menentukan  perbedaan-perbedaan  ini?  Apakah  mereka  sendiri  yang  pertama  kali memutuskan untuk membentuk hati atau mata ma-nusia, kemudian menuntaskan tugas yang luar biasa ini? Ataukah di lain pihak, mereka telah diciptakan dengan tepat untuk tujuan tujuan ini? Kearifan, kecerdasan, dan jiwa pasti akan membenarkan alternatif keduaSangat tidak logis bila kita berpikir bahwa semua fungsi kompleks ini terjadi “atas kemauan  sendiri”.  Tidak  ada  seorang  pun  yang  memiliki  kekuatan  untuk  menciptakan dirinya  sendiri,  menciptakan  orang  lain,  atau  menciptakan  benda  lain.  Allah lah  yang menciptakan semua kejadian yang telah dijelaskan tadi, pada setiap saat terjadinya, setiap detiknya, dan setiap tahapannya.
“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari air mani,  kemudian Dia  menjadikan  kamu  berpasangan  (laki-laki  dan  perem-puan).  Dan  tidak  ada seorang perempuan pun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan seka-li-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang  dan  tidak  pula  dikurangi  umurnya,  melainkan  (sudah  ditetapkan)  dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.”
(QS. Faathir, 35: 11)
Tubuh  Anda,  yang  terbentuk  hanya  dari  “setetes  mani”,  berubah  men-jadi manusia yang memiliki jutaan keseimbangan yang rumit. Meskipun tidak Anda sadari, di dalam tubuh Anda terdapat sistem yang teramat kompleks dan rumit, yang membantu Anda bertahan hidup. Semua sistem ini dirancang dan dioperasikan hanya oleh Sang Pemilik dan Pencipta Anda,yakni Allah SWT, untuk menyadarkan Anda bahwa “ Anda diciptakan”. Manusia  diciptakan oleh Allah.  Sejak  diciptakan,  manusia tidak  pernah  “dibiarkan. Maka dalam ranah reformasi manusia adalah perubahan bentuk untuk mencapai kesempurnaan jiwa di hadapan Allah SWT. Dilihat dari proses penciptaan manusia yang Anda baca pada artikel diatas memberikan gambaran bahwa sesungguhnya reformasi adalah bentuk perubahan struktural dalam menjadi diri Anda, masyarakat Anda dan bangsa Anda untuk menuju jalan kebenaran Al Quran. Dengan Anda bertaqwa kepada Allah SWT. Menjauhi segala larangan –Nya dan menjalankan perintah-Nya adalah proses reformasi yang sebenarnya. Untuk lebih paham bahkan mengerti apa itu reformasi sesungguhnya saya sebagai penulis akan memberikan gambaran reformasi dan imajinasi. Sekaran Anda akan saya bawa pada proses imajinasi dan Reformasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar