Makna Reformasi secara etimologis berasal dari kata reformation
dari akar kata reform,
sedangkan secara harafiah
reformasi mempunyai pengertian
suatu gerakan yang memformat ulang,
menata ulang, menata
kembali hal-hal yang
menyimpang, untuk dikembalikan
pada format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita - citakan rakyat. Reformasi juga diartikan pemabaharuan dari
paradigma, pola lama
ke paradigma, pola baru untuk memenuju ke kondisi yang lebih baik sesuai
dengan harapan.
Kontek ini banyak diberikan pada acuan tata negara modern. Secara
tidak langsung reformasi ukuran dalam perubahan moderisasi politik. Kekuatan
dalam perubahan adalah bentuk – bentuk nilai – nilai yang tidak hilang dalam
kemajuan.
Negara yang mengalami kemajuan dan kedhasyatan suatu negara yang
dapat mempertahankan akan nilai – nilai budaya nasional. Sebuah perubahan dalam
kemajuan dapat dilihat bukan dari kemajuan dan teknolgi yang canggih dan serba
guna, tapi negara yang dapat menentukan arah – arah moderisasi untuk menanamkan
nilai – nilai moral bangsa.
Dalam jalan reformasi, jika Anda lihat, nilai – nilai yang disebut
moral bagai sudah tenggelam. Kedudukan budaya luar bagai sebuah magnet sistem
yang memberikan nilai kemewahan. Tapi merosotkan nilai – nilai moral dan
kesopanan.
Sekarang Anda perhatikan sekeliling Anda. Moral bagai sekuntum
bunga. Yang dipersembahkan untuk seorang wanita. Apa yang Anda rasakan? Sebuah
gelora bukan, tapi saat Anda memandang moral bagai sebilah pedang. Yang diberikan
untuk seorang wanita. Apa yang Anda rasakan? Sebuah cakian bukan, dalam
memberikan gambaran manusia akan dihadapan pada dua sisi kebenaran dan
kebaikan.
Dalam sebuah reformasi, hal ini biasa dikaitkan dengan demotransi.
Sebenarnya reformasi bukan hal demikian. Idealisnya perubahan yang memberikan
arah kebaikan modern. Disini biasa dikaitkan dengan bentuk – bentuk dasar
kehidupan. Anda mengetahui manusia lahir dari apa? Allah SWT menciptakan
manusia dari kehinaan yaitu sebuah air mani.
Tetesan
kehinaan yang mengandung sebuah nilai – nilai kemurnian akan akal dan pikiran.
Nilai – nilai yang merubah akan dunia dan perkembangan. Dalam menuju sebuah
nilai – nilai kemurnian sejati. Manusia menapaki kehidupan melalui pertemuan
dua zat terpisah di dalam tubuh lelaki dan perempuan, yang diciptakan saling
terpisah namun sangat selaras. Jelas, sperma
di dalam tubuh lelaki tidak dihasilkan atas kehendak dan kendali lelaki
tersebut, sebagaimana sel telur di dalam
tubuh perempuan tidak
terbentuk atas kehendak dan
kendali perempuan tersebut.
Sesungguhnya,
mereka bahkan tidak menyadari pembentukan sel-sel ini.
“Kami telah menciptakan
kamu, maka mengapa
kamu tidak mem-benarkan (hari berbangkit)?
Maka terangkanlah kepadaku
tentang nutfah yang kamupancarkan.
Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?”
(QS. Al Waaqi'ah, 56: 57-59)
Dalam ayat diatas memberikan suatu bentuk baru terhadap wujud
manusia. Ranah yang mengalir bagai sebuah bentuk tentang perubahan. Jika Anda
melihat bentuk reformasi dalam ranah manusia merupakan komplek untuk berubah
secara kontekstual. Ini membuktikan adanya bentuk sempurna dalam menilai sebuah
perubahan yang akan terjadi. Sekarang akan apa yang terjadi dalam pertemuan
kedua zat hormon yang akan menyatu. Jelaslah bahwa kedua zat tersebut, yang
berasal dari lelaki dan perempuan, diciptakan sangat bersesuaian. Penciptaan
kedua zat ini, pertemuan antara keduanya, dan perubahannya menjadi manusia sungguhlah
suatu keajaiban besar. Dalam sebuah bentuk perubahan yang matang akan mengalir
memberikan suatu bentuk nilai kejiwaan. Dalam kehidupan yang paling dasar jika
Anda dapat memberikan gambaran. Inilah adalah suatu bentuk reformasi yang
hakiki dalam menjalankan apa yang diperintah dan dilarang Allah SWT. Dalam
ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan tahapan
ini sangatlah menarik. Dasar – dasar dalam Al Quran,
dinyatakan bahwa manusia dibuat dari saripati cairan hina, yaitu air mani.
“Kemudian Dia menjadikan
keturunannya dari saripati
air yang hina
(airmani).”
(QS. As-Sajadah, 32: 8)
Sebagaimana diungkapkan ayat tersebut, bukan cairan yang membawa
spermatozoa itu yang membuahi telur, melainkan “saripatinya” saja. Sari-pati
tersebut adalah sperma di dalamnya,
yang menjadi agen
pembuahan, atau lebih
tepat lagi, kromo-som
di dalam sperma tersebut, yang
merupakan “saripati” sperma. Sel sperma Anda bagi lelaki adalah wujud dari
sebuah kehinaan. Kehinaan itu merupakan arah dasar manusia agar mengalami
perubahan secara struktural. Hal ini akan mempengaruhi suatu bentuk manusia
yang sangat sempurna. Tapi jika saripati manusia telah tercampur dengan suatu
virus energi negatif. Anda merupakan pokok bentuk reformasi yang sebenarnya.
Jika Anda melihat dan merasakan apa yang Allah SWT
Ketika sel telur membiarkan satu sperma masuk, sperma lain tidak
mungkin masuk. Perubahan akan kehidupan semua adalah kehidupan aspek moral. Ini
dikaitkan sebagai bentuk sebuah sel yang akan memberikan cahaya harapan. Dalam
kelanjutan sel sperma adalah penyebabnya adalah
medan listrik yang
terbentuk di sekeliling
sel telur. Wilayah
di sekeliling telur bermuatan
negatif (-) dan
begitu sperma pertama
menembus sel telur, muatan
ini berubah menjadi
positif (+). Oleh
karena itu, sel
telur tersebut, yang
kini bermuatan sama dengan spermatozoa lain di luar, mulai menolak
mereka Ini berarti muatan listrik kedua zat tersebut, yang terbentuk secara
independen dan terpisah, juga bersesuaian.
Akhirnya, bergabunglah DNA
laki-laki di dalam sperma dan
DNA perempuan di dalam sel telur. Menghasilkan bentuk suatu
perubahan dasar kehidupan untuk mengarungi kehidupan. Sekarang terdapat benih
pertama, sel pertama dari manusia baru, di dalam kandungan ibu: zigot. Perincian
seperti ini tak
mungkin diketahui tanpa
pengetahuan fisiologi Anda miliki
yang memadai. Jelas, berabad-abad lalu tidak ada seorang pun yang menguasai
ilmu seperti itu.
Tapi sungguh menarik, Allah selalu menyebut zigot yang sedang
tumbuh dalam rahim ibu sebagai “segumpal darah” dalam Al Quran:
“Bacalah dengan (menyebut)
nama Tuhanmu Yang
menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling
Pemurah.”
(QS. Al 'Alaq, 96: 1-3)
“Apakah manusia mengira,
bahwa ia akan
dibiarkan begitu saja
(tanpa pertanggungan jawab)? Bu-kankah
dia dahulu setetes
mani yang ditumpahkan
(ke dalam rahim), kemudian
mani itu menjadi
se-gumpal darah, lalu
Allah menciptakannya, dan menyempurnakan-nya, lalu
Allah menjadikan darinya sepasang; laki-laki dan perem-puan.”
(QS. Al Qiyaamah, 75: 36-39)
Dalam bahasa Arab,
arti kata “'alaq”
atau “segumpal darah”
adalah “benda yang melekat
pada suatu tempat”.
Secara harfiah, kata
tersebut digunakan untuk
menjelaskan lintah yang menempel pada kulit untuk mengisap darah. Jelas,
itulah kata yang paling tepat untuk menggambarkan zigot yang melekat pada dinding
rahim untuk menyerap makanan darinya. Makanan sebelum zigot itu berubah menjadi
bayi, zigot seperti lintah yang menghisap makanan. Jika energi makanan itu
halal maka pertumbuhan zigot akan baik untuk kehidupan. jika energi makanan itu
haram maka pertumbuhan zigot akan memburuk pada bentuk sifat dan kepribadian.
Dalam gejolak reformasi dalam manuasia jika energi negatif maka manusia akan
melupakan kodratnya. Tapi jika energi positif maka manusia akan hidup pada
kodratnya sesuia jalan Allah SWT.
Masih banyak ayat Al Quran
yang mengungkap tentang zigot ini. Dengan menempel pada rahim secara sempurna,
zigot pun mulai
tum-buh. Sementara itu,
rahim sang ibu dipenuhi dengan “cairan amnion” yang
melingkupi zigot. Fungsi terpenting cairan amnion bagi pertum-buhan
bayi adalah melindungi
si bayi dari
“serangan” dari luar. Dalam Al Quran, fakta ini diungkapkan sebagai
berikut:
“Bukankah Kami menciptakan
kamu dari air
yang hina? Kemudian
Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim).”
(QS Al Mursalat, 77: 20-21)
Semua informasi Al
Quran tentang pembentukan
manusia ini mem-perlihatkan bahwa Al Quran berasal dari
sebuah sumber yang mengetahui masalah ini hingga hal yang sekecil-kecilnya.
Sekali lagi, ini membuk-tikan bahwa Al Quran adalah firman Allah. Sementara
itu, embrio yang awalnya mirip gel, mulai berubah seiring waktu. Dalam
struktur yang mulanya
lunak ini, mulai
terbentuk tulang keras
untuk membantu tubuh berdiri
tegak. Kemudian sel,
yang mulanya semua
sama, mulai terspesialisasi: ada
yang membentuk sel mata yang peka terhadap cahaya, sel saraf yang peka
terhadap panas, dingin, dan sakit, dan
sel yang peka
terhadap getaran suara.
Apakah sel-sel itu
sendiri yang menentukan perbedaan-perbedaan ini?
Apakah mereka sendiri
yang pertama kali memutuskan untuk membentuk hati atau
mata ma-nusia, kemudian menuntaskan tugas yang luar biasa ini? Ataukah di lain
pihak, mereka telah diciptakan dengan tepat untuk tujuan tujuan ini? Kearifan,
kecerdasan, dan jiwa pasti akan membenarkan alternatif keduaSangat tidak logis
bila kita berpikir bahwa semua fungsi kompleks ini terjadi “atas kemauan sendiri”.
Tidak ada seorang
pun yang memiliki
kekuatan untuk menciptakan dirinya sendiri,
menciptakan orang lain,
atau menciptakan benda
lain. Allah lah yang menciptakan semua kejadian yang telah
dijelaskan tadi, pada setiap saat terjadinya, setiap detiknya, dan setiap
tahapannya.
“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari air
mani, kemudian Dia menjadikan
kamu berpasangan (laki-laki
dan perem-puan). Dan
tidak ada seorang perempuan pun
mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan
seka-li-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan
tidak pula dikurangi
umurnya, melainkan (sudah
ditetapkan) dalam Kitab (Lauh
Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.”
(QS. Faathir, 35: 11)
Tubuh Anda, yang
terbentuk hanya dari
“setetes mani”, berubah
men-jadi manusia yang memiliki jutaan keseimbangan yang rumit. Meskipun
tidak Anda sadari, di dalam tubuh Anda terdapat sistem yang teramat kompleks dan
rumit, yang membantu Anda bertahan hidup. Semua sistem ini dirancang dan
dioperasikan hanya oleh Sang Pemilik dan Pencipta Anda,yakni Allah SWT, untuk
menyadarkan Anda bahwa “ Anda diciptakan”. Manusia diciptakan oleh Allah. Sejak
diciptakan, manusia tidak pernah
“dibiarkan. Maka dalam ranah reformasi manusia adalah perubahan bentuk
untuk mencapai kesempurnaan jiwa di hadapan Allah SWT. Dilihat dari proses
penciptaan manusia yang Anda baca pada artikel diatas memberikan gambaran bahwa
sesungguhnya reformasi adalah bentuk perubahan struktural dalam menjadi diri
Anda, masyarakat Anda dan bangsa Anda untuk menuju jalan kebenaran Al Quran.
Dengan Anda bertaqwa kepada Allah SWT. Menjauhi segala larangan –Nya dan
menjalankan perintah-Nya adalah proses reformasi yang sebenarnya. Untuk lebih
paham bahkan mengerti apa itu reformasi sesungguhnya saya sebagai penulis akan
memberikan gambaran reformasi dan imajinasi. Sekaran Anda akan saya bawa pada
proses imajinasi dan Reformasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar