PANTANG MENYERAH - Sastra Education

Breaking

Rabu, 08 Juni 2016

PANTANG MENYERAH






Pandangan jauh kedepan
Luas dalam sebuah bayangan
Aku tak berdaya dalam kehidupan
Lambang pesakitan dunia kemajuan

Kehidupan menelan kepahitan
Sengsara ....
Miskin .......
Pernah aku rasakan


Roda berputar dalam kebaikan
Pikiran pengendali masa depan
Energi positif yang memancarkan
Bagai secerah cahaya kebahagian

Kehidupan mewah lambang kekayaan
Kehidupan kaya lambang kebahagian
Kehidupan kebaikan untuk sesama ciptaan Tuhan
Kehidupan sesuai kebenaran islam

Aku memang orang miskin
Tanpa harta dan kekayaan
Duduk dalam pesakitan orang
Menerima bantuan demi kehidupan

Impian  terkubur dalam ketunaan
Harapan tenggelam dalam keperdayaan
Cita – cita hampir musnah dalam semalam
Semua hilang karena kecacatan

Tapi,
Tuhan tahu segalanya .....
Tuhan tahu apa yang aku inginkan
Tuhan memahami kehidupan dunia
Karena Tuhan Maha Tahu dan Maha Mencipta

Itulah keyakinan .......
Itulah bentuk kepercayaan
Itulah doa semangat masa depan 
Itulah jalan yang benar dalam islam

Aku hidup dalam bantuan
Tak lepas dari pertolongan
Hati bergejolak dalam kejiwaan
Semangat hidup tak pernah padam

Aku harus mandiri dan berhasil
Aku harus dengan kemampuan sendiri
Mimpi adalah semangat pemancu masa depan
Harapan adalah pembangun dasar kemajuan

Aku seorang anak miskin
Aku anak pegawai swasta
Aku tak lelah untuk bekerja
Aku selalu ceria dalam kesusahan

Aku memang anak cacat
Tak berdaya dalam kursi roda
Tapi semangat tak lumpuh seperti kaki
Gelora yang aku ku bangun untuk masa depan

Aku duduk di kelas 2 SMP
Aku tidak cerdas tapi penasaran
Keingintahuan tinggi akan sebuah ilmu pengetahuan
Sikap percaya dan yakin aku pegang

Tuhan aku yakin akan kehidupan
Tuhan aku percaya akan kekuasaan-Mu
Tuhan aku akan bersimpuh pada –Mu setiap malam
Tuhan aku akan bersujud demi kebenaran islam

Duduk dalam kesendirian
Teman bagai jijik terhadap hidupku
Kawan menjauhi seakan tak percaya padaku
Kehidupan yang aku jalani memang penuh kepahitan

Kehidupan memang bagai arus gelombang
Menerpa.....
Melibas.....
Bagai tak kenal akan jalan dan kebenaran

Aku berjalan dengan harapan dan impian
Tak pernah pudar
Hanya aku berhambatan
Tak pernah luntur
Hanya aku berkebutuhan
Sikap jiwa Pancasila aku tegakkan

Dunia kehidupan,
Kejam ....
Tak ada aturan ....
Keadilan menghilang......
Apakah ini zaman edan?

Pertanyaan – pertanyaan aku lontarkan
 Sebuah jiwa yang terdalam
Mengharapkan petunjuk Tuhan
Mengharapkan ridlo Tuhan

Awal mimpi yang terindah kehidupan
Awal aku memulai hidup impian
Aku bangun, semangat Nusantara
Aku bangkit, semangat Pancasila

Pelajaran pertama awal sekolah
Sebuah bentuk ukuran dan perbandingan
Matematika merupakan langkah awal
Fisika ajaran kealaman
Ilmu yang kuat tentang masa dan perhitungan
Pengetahuan tertinggi tentang cahaya dan keefekkan
Imajinasi dasar pengetahuan sesungguhnya
Proses intuisi dalam penciptaan teknologi masa depan

Gaungan gema adzan berkumandang
Syahdu.....
Merdu....
Jiwa terpanggil oleh – Nya

Melangkah untuk ke rumah Tuhan
Jalan,.....
Nikmat .......
Indah.......
Bagai surga keabadian

Aku duduk bersandar roda
Aku tak takut akan dunia
Aku tak malu akan hina
Aku tak takut jika benar

Tak ada kaki
Lumpuh dalam keadaan
Adalah sebuah nikmat kehidupan
Karena nyawa masih tertanam
Aku bersyukur akan karunia-Nya
Aku bersimpuh dihadapan-Nya
Aku berdoa agar diberi ketabahan
Aku bersujud dengan keikhlasan

Tuhan berikanlah aku kelapangan hati
Tuhan berikanlah aku kemudahan
Tuhan jauhkanlah aku dari kesulitan
Tuhan jauhkanlah aku dari kezholiman

Pagi indah untuk kehidupan
Surya memandang cerah keindahan
Pancaran pesona sekuntum mawar
Cahaya terang menerangi alam

Aku bersiap menempuh pendidikan
SMP katanya orang
Sekolah Menenggah Pertama pendidikan
Sekolah remaja penuh brutal kata orang

Kursi roda setia bagai teman
Susah senang selalu bersama
Sedih gembira bagai alunan tembang
Jalan hidup bagai aliran surga

Seperti dunia di balik awan
Kejam ......
Tak ada belas kasihan
Seperti perikemanusian menghilang

Pancasila cuma dalam omongan
Tak ibas dalam kehidupan
Keadilan diselewengkan
Kebijaksanaan  disalahgunakan

Hidup adalah karunia Tuhan
Bersyukur
Bersujud
Berdoa
Atas apa yang diberikan

Nilai hidup terasa berbeda
Tak ada teman dan kawan
Semua mengucilkan
Merasa jijik jika berdekatan

Aku memang berkebutuhan
Tapi nilai tertinggi adalah akal dan pengetahuan
Biar cacat tubuh
Akal memancarkan aura kesucian
Biar cacat daksa
Pikiran eisnten keemasan

Hidup dalam beledru kemajuan
Roda berputar tanpa pandang
Digilas.....
Dilindas......
Tak ada belas kasihan

Aku menahan pahit getir kehidupan
Kursi roda teman setia sepanjang zaman
Tak lupa aku berdoa kepada Tuhan
Agar diberi kekuatan dan keimanan

Waktu berjalan tanpa sadar
Aku duduk dibangku 2 SMP
Badan ....
Tinggi......
Bertambah bagai pohon tumbuh besar

Teman yang kuharapkan
Dapat menerima kelapangan
Masih sama memperlakukan
Tak ada perbedaan dalam perkembangan

Kata aku,
Apa dunia memang kejam?
Apakah dunia tak memandang?
Apa dunia hanya tempat orang normal?
Kata – kata perasaan aku keluarkan

Tapi,
Aku yakin akan Tuhan
Aku percaya akan kekuasan-Nya
Aku percaya akan penciptaan-Nya
Inilah rasa keimanan dan ketaqwaan

Sholat rutin aku kerjakan
Puasa rutin aku lakukan
Membaca Al Quran tak pernah ditinggalkan
Aku hanya mengabdi kepada Tuhan

Jiwa terasa hidup
Jiwa tak tenggelam oleh rayuan
Syetan – syetan berkeliaran
Aku penuh keyakinan dan keimanan

Kedamaian terasa tak mati
Kesejahteraan gambaran hati
Jiwa akan bersemayan rasa
Raga menunduk dihadapan-Nya





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar