A. Gambaran
subyek
1. Identitas
Subyek
Nama :
Tempat, Tanggal Lahir :
Umur :
Jenis kelamin :
Jenis kelainan : Autisme
ringan disertai hiperaktif
Pendidikan : Kelas
taman kanak-kanak
di
SDLB XX
Saat Terjadi Kelainan : Post
Natal
2. Kemampuan
sensomotorik yang masih dimiliki :
Anak mampu melakukan kontak mata
Anak mampu dikontrol kegiatannya
Anak mampu mengutarakan keinginannya
meskipun dengan kalimat sederhana dan kadang sulit untuk dipahami
Anak tidak mengalami gangguan pada
indera lainnya, baik itu penglihatan, pendengaran, perabaan maupun pencecap.
3. Gangguan
sensomotorik :
Anak kurang sensitif terhadap rangsangan
dari luar
Motorik halus pada penggunaan tangan
lemah
Daya konsentrasi dan perhatian anak kurang
Koordinasi mata dan tangan anak lemah
Gerak reflek kurang
B. Program
latihan sensomotorik
1. Titian
tali dan balok kayu
a. Tujuan
latihan : melatih daya konsentrasi anak, melatih keseimbangan, dan melatih
koordinasi mata dan kaki.
b. Alokasi
waktu : 5 menit
c. Peralatan
yang digunakan : seutas tali, papan kayu, batu bata
d. Langkah
pelaksanaan latihan :
Bahan
yang digunakan hanya seutas tali, yang diletakkan di lantai memanjang. Anak
diminta untuk berdiri dengan baik di depan seutas tali, kemudian disuruh
berjalan diatas tali dengan menginjak tali. Pada latihan ini usahakan bisa
berjalan lurus diatas tali, dan jika anak mampu melakukannya, tali dapat diubah
menjadi bentuk lingkaran atau meliuk-liuk (zig-zag). Tahap selanjutnya, tali
dapat dibah menjadi lembar papan atau balok kayu ukuran 4 × 6 cm. Letakkan
papan atau balok kayu di atas susunan empat buah batu bata merah sehingga
menyerupai sebuah titian. Suruhlah anak berjalan di atas titian balok kayu,
mungkin untuk pertama kali anak perlu dibantu dengan digandeng, kemudian
usahakan untuk berjalan sendiri tanpa bantuan.
2. Bermain
bola
a. Tujuan
latihan : melatih konsentrasi anak, melatih motorik kasar anak, melatih
koordinasi mata dan kaki, melatih kemampuan interaksi sosial anak jika
dilakukan secara berkelompok.
b. Alokasi
waktu : 10 menit
c. Peralatan
yang digunakan : bola dan botol plastik
d. Langkah
pelaksanaan pelatihan :
Bermain
bola bagi anak autis berbeda dengan bermain bola bagi anak normal, hal ini
karena reaksi anak autis tidak secepat anak normal. Anak mulanya diberi bola
dan taruh tepat didepan kaki sebelah kanannya, anak kemudian diminta untuk
menendang bola tersebut. Jika anak belum mampu menendang, guru bisa membimbing
dengan menyentuhkan kaki kanannya ke bola terlebih dahulu kemudian bola itu
dicoba untuk ditendang. Latihan ini dilakukan sampai anak benar-benar
mengendalikan otot dan fungsi kakinya. Setelah anak terbiasa menendang bola,
letakkan bola pada jarak 1- 1½ meter dari kakinya. Taruh botol-botol plastik di
kejauhan, anak disuruh menendang bola agar mengenai botol-botol tersebut.
Latihan
berikutnya yaitu melempar bola, baik dengan satu maupun dua tangan. Anak
disuruh memegang bola tenis dan memperhatikan jajaran botol plastik yang ada
didepannya. Kemudian, suruhlah anak melempar sejauh kemampuannya tanpa
memfokuskan pada titik tertentu. Jika anak telah dapat melempar dengan baik,
lalu arahkan lemparan untuk mengenai sasaran ke arah botol-botol yang
disediakan.
3. Menyusun
benda bundar
a. Tujuan
pelatihan : melatih konsentrasi anak, melatih motorik kasar anak, melatih
koordinasi mata dengan tangan, pengenalan konsep warna.
b. Alokasi
waktu : 10 menit atau disesuaikan dengan kondisi anak
c. Langkah
pelaksanaan latihan :
Bagi
anak autis, permainan menyusun benda bundar sangat sulit, karena anak dituntut
untuk mampu mengendalikan gerakan tangan, dan perlu kehati-hatian agar tidak
roboh. Secara khusus permainan benda ini bagian tengahnya dilubangi yang akan
dipasang tiang. Langkah permainannya, pertama anak memegang benda seperti kue
donat yang bagian tengahnya berlubang. Anak memasukkan benda itu pada tiang
yang disediakan. Jika anak dapat melakukannya, latihan ditingkatkan dengan
benda yang berwarna-warni, sehingga saat memasukkan anak dapat diminta
memasukkannya berdasarkan warna.
4. Mari
membentuk
a. Tujuan
latihan : melemaskan otot tangan anak, melatih motorik halus anak, melatih
kreativitas anak, melatih koordinasi mata dan tangan.
b. Alokasi
waktu : 5 menit.
c. Peralatan
yang digunakan : plastisin.
d. Langkah
pelaksanaan latihan :
Bahan
yang digunakan untuk membentuk sesuatu adalah plastisin atau lilin-lilinan.
Biarkan anak membentuk apa saja sesuai keinginannya, tapi mungkin untuk
pertama-tama guru perlu membuat satu contoh agar anak bisa mengikuti, setelah
anak bisa membentuk sesuai contoh segera minta anak untuk membentuk benda apa
saja yang dikenalnya.
5. Menggunting
dan menempel
a. Tujuan
latihan : melatih koordinasi mata dan tangan, melatih motorik halus, melatih
daya konsentrasi anak.
b. Alokasi
waktu : 5 menit
c. Peralatan
yang digunakan : kertas pola, gunting, lem
d. Langkah
pelaksanaan latihan :
Kegiatan
ini sama halnya dengan anak normal. Tapi bagi anak autis, guru perlu membimbing
anak tentang bagaimana caranya memegang dan menggunting. Untuk pertama kali
anak melakukan kegiatan ini, guru perlu membantu menggunting benda-benda dan
anak yang menempel pada kertas yang telah disediakan. Anak menempel benda-benda
berdasarkan bentuk dan warna.
6. Membuat
kalung (meronce)
a. Tujuan
latihan : melatih konsentrasi, melatih koordinasi mata dan tangan, melatih
kreativitas anak.
b. Alokasi
waktu : 10 – 15 menit.
c. Peralatan
yang digunakan : Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kalung cukup
sederhana, antara lain tali atau benang dan manik-manik.
d. Langkah
pelaksanaan latihan : Mungkin memasukkan benang ke lubang
manik-manik merupakan hal sulit bagi anak autis. Untuk kegiatan ini,
manik-manik bisa diganti dengan kancing yang berlubang besar. Anak memegang
kancing satu demi satu, kemudian anak memegang tali dan memasukkan ujung tali
pada lubang tutup kancing. Jika anak dapat melakukan hal itu, beri kancing yang
bermacam-macam warna sehingga dapat dibuat rangkaian warna tertentu.
7. Melukis
dengan jari
a. Tujuan
latihan : Kegiatan ini dapat membiarkan anak bebas mengekspresikan jiwa kedalam
lukisan maupun hanya dengan coretan jari, melatih kreativitas anak, melatih
organ motorik kasar terutama tangan, melatih koordinasi mata dan tangan.
b. Alokasi
waktu : 10 menit
c. Peralatan
yang digunakan : Bahan yang digunakan sebagai cat adalah dari pewarna kue.
Bahan ini jelas aman dan tidak mengandung racun yang dapat membahayakan anak. Bahan
yang diperlukan antara lain air, mangkuk, koran, dan kertas putih.
d. Langkah
pelaksanaan latihan : Buatlah beberapa warna cat dari bahan pewarna kue di
mangkuk. Anak mencelupkan satu ujung atau semua jarinya ke dalam mangkuk yang
berisi cat. Setelah itu, suruhlah anak untuk menggoreskan jarinya pada kertas
yang telah disediakan. Biarkan anak menggores gambar sesuai dengan kreativitas
anak.
8. Bermain
puzzle
a. Tujuan
latihan : melatih konsentrasi anak, melatih koordinasi mata dan tangan.
b. Alokasi
waktu : disesuaikan dengan tingkat kesukaran puzzle
c. Peralatan
yang digunakan : puzzle sederhana
d. Langkah
pelaksanaan latihan :
Puzzle
bagi anak autis memiliki bentuk yang sederhana dan bisa terdiri dari 2-3
bentuk. Permainan dimulai hanya satu bentuk, sementara dua bentuk lainnya tidak
dikeluarkan. Jika anak dapat melakukannya, lanjutkan pada bentuk berikutnya.
Kemudian, minta anak untuk membongkar dan mengacak puzzle sendiri, lalu memasangnya. Guru juga dapat menggunakan stopwatch untuk menghitung berapa lama
anak menyelesaikan menyusun puzzle
secara sempurna. Semakin cepat anak menyusun puzzle semakin baik tingkat kemajuan anak. Lakukan permainan ini
dengan puzzle yang berbeda.
9. Permainan
gerak tangan dan kaki
a. Tujuan
latihan : melatih konsentrasi, kecepatan bereaksi atau gerak reflek, melatih
koordinasi mata dan tangan, koordinasi mata dan kaki, melatih motorik kasar,
kepekaan indra pendengaran, melatih kerjasama atau interaksi sosial jika
dilakukan secara berpasangan atau berkelompok.
b. Alokasi
waktu : kurang dari 15 menit
c. Langkah
pelaksanaan latihan :
Bertepuk tangan
Dalam permainan ini
lantun sebuah syair lagu seperti dibawah ini :
Kalau
kau senang hati tepuk tangan (bertepuk tangan 2x)
Kalau
kau senang hati tepuk tangan (bertepuk tangan 2x)
Kalau
kau senang hati mari kita lakukan
Kalau
kau senang hati tepuk tangan (bertepuk tangan 2x)
Menghentakkan kaki
Kalau
kau senang hati hentak kaki (menghentakkan kaki 2x)
Kalau
kau senang hati hentak kaki (menghentakkan kaki 2x)
Kalau
kau senang hati mari kita lakukan
Kalau
kau senang hati hentak kaki (menghentakkan kaki 2x)
Menganggukkan kepala
Kalau
kau senang hati angguk kepala (menganggukkan kepala 2x)
Kalau
kau senang hati angguk kepala (menganggukkan kepala 2x)
Kalau
kau senang hati mari kita lakukan
Kalau
kau senang hati angguk kepala (menganggukkan kepala 2x)
Menunjukkan anggota tubuh
Kepala
(anak diminta untuk memegang kepala)
Pundak
(anak diminta untuk memegang pundak)
Lutut
kaki, lutut kaki (anak diminta untuk memegang lutut dan kaki)
Kepala,
pundak, Lutut kaki . . . lutut kaki.
C. Evaluasi
keberhasilan
Anak
dikatakan mampu menyelesaikan latihan itu apabila :
a. Anak
mampu memahami instruksi guru.
b. Mampu
melaksanakan latihan sesuai urutannya.
c. Mampu
berpartisipasi aktif pada setiap alur latihan dengan baik, baik dengan bantuan
guru maupun tanpa bantuan guru.
d. Mampu
menjaga konsentrasi untuk tetap fokus pada latihan, mampu mengkoordinasikan
antara mata, tangan dan kaki yang menjadi tujuan dari program latihan tersebut.
e. Mampu
mengekspresikan kreativitasnya melalui hasil latihan.
f. Mampu
berinteraksi atau bekerjasama dengan temannya pada program latihan yang
dilakukan secara berpasangan maupun berkelompok.
g. Mampu
menyelesaikan latihan sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar