Iman Dan Pancasila Membangun Indonesia - Sastra Education

Breaking

Jumat, 28 Juni 2019

Iman Dan Pancasila Membangun Indonesia


Iman Dan Pancasila Membangun Indonesia
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok.
Kemiskinan merupakan tema sentral perjuangan bangsa, sebagai dasar inspirasi dan perjuangan akan kemerdekan bangsa, dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat adil dan makmur.
Manusia punya persepsi, kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat-istiadat dan system nilai yang dimiliki. Posisi manusia dalam lingkungan sosial, tidak dapat ditentukan oleh ukuran kebutuhan pokok tetapi oleh berapa penghasilan yang didapatkan ditengah-tengah masyarakat.
Manusia secara manusiawi untuk hidup ditentukan oleh komposisi pangan apakah bergizi yang cukup protein dan kalori cukup sesuai dengan tingkat umur, jenis kelamin, sifat pekerjaan, keadaan iklim dan lingkungan yang dialaminya.
Kemiskinan yang membudaya itu disebabkan oleh selama perubahan sosial secara fundamental, seperti transisi dari feodalisme ke kapitalisme, perubahan teknologi yang cepat, kolonialisme, dan sebagainya. Obatnya tidak lain adalah revolusi yang sama radikal dan meluasnya.
Karena kemiskinan di antaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, maka terlebih dahulu perlu memahami inti pokok dari struktur. Pokok dari struktur adalah keseimbangan pemakaian antara penghasilan dan pengeluaran.

Dalam hidupnya, manusia senantiasa memiliki banyak kebutuhan. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang muncul dalam diri manusia agar, manusia tetap hidup. Saat lapar manusia berusaha untuk mendapatkan makanan yang dapat dimakan. Saat haus manusia berusaha untuk mendapatkan minuman yang dapat diminum. Jika seseorang memerlukan sepatu, buku, kendaraan, dan semua benda yang melengkapi kehidupan manusia merupakan bentuk kebutuhan yang bukan alamiah, melainkan sebagai hasil kebudayaan. Budaya yang sebenarnya tak pantas untuk terus dilakukan. Kemiskinan yang panjang banyak menimbulkan banyak penyakit sosial. Penyakit ini yang dapat menyebabkan banyak masalah-masalah yang mengganggu ketertiban dalam negeri. Sehingga pemerintah harus terus berupaya untuk mengatasi kemiskinan. Menurut penulis cara yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1.      Meningkatkan Sumber Daya Manusia.
Landasan sebuah negara berhasil mengatasi kemiskinan adalah kuatnya daya ekonomi rakyat atau penduduknya. Penduduk miskin rata-rata rakyatnya tidak memiliki ketrampilan yang memadai dan  peran serta pemerintahan dalam memberikan sumber dana yang tepat guna. Keterbatasan ketrampilan yang dimiliki manusia dapat diatasi melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan. Pandidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai minat dan potensi seseorang. Peran serta pemerintah dalam hal ini harus terus memberikan fasilitas yang memadai dan mencukupi untuk meningkatkan ketrampilan. Bagi negara berkembang peran pemerintah sangat diperlukan terutama untuk biaya. Karena penduduknya rata-rata masih dibawah garis kemiskinan. Maka seharusnya pemerintah sigap dan tanggap terhadap kemajuan bangsa. Potensi ketrampilan yang memadai mendorong tercipta sebuah ekonomi kuat untuk kemajuan bangsa.
Kita lihat Cina  dan  India  telah  dikenal  luas  sebagai  negara  super  power masa  depan  dalam perekonomian dunia. Dengan memainkan berbagai peran, sebagai konsumen, suppliers, pesaing, pembaharu (innovator) dan penyedia sumber daya manusia yang handal, Cina dan India akan membentuk kembali perekonomian dunia. Kedua negara tersebut menjadi pemain yang tangguh dalam penekanan biaya produksi,peningkatan teknologi dan jasa, serta  memiliki  pertahanan  yang  kuat  dalam  memajukan negara.  Bahkan  keduanya mendesak  para  ekonom  besar  seperti  Paul  Samuelson  untuk  memikirkan  kembali mengenai  perdagangan  bebas  dan  comparative  advantage.  Cina dan India juga mendorong munculnya kegelisahan dan perdebatan mengenai persaingan global Amerika dan negara-negara maju (G8) di masa depan.
2.      Membangun dan Membangkitkan Moral Pancasila.
Pancasila adalah jiwa bangsa. Dimana sebuah nilai, norma dan kaidah untuk membangun negara. Pancasila bukan hanya merupakan hasil  pemikiran seseorang seperti ideology yang dimiliki bangsa-bangsa lain. Ideology Pancasila diangkat dari adat-istiadat, budaya serta agama masyarakat Indonesia. Sebagai jiwa bangsa, Pancasila bisa digunakan untuk menghadapi dan menjalani zaman yang terus-menerus berkembang sesuai keadaan tanpa mengubah nilai-nilai dasarnya. Kerena Pancasila bersifat dinamis dan terbuka sehingga dapat diperlakukan secara luwes dan kreatif. Nilai-nilai moral yang terkandung dalam Pancasila merupakan cita-cita, harapan atau dambaan bangsa yang hendak diwujudkan. Nilai-nilai moral Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh serta saling berhubungan dan melengkapi. Nilai-nilai tersebut menjadi kesatuan system nilai yang dimiliki bangsa Indonesia yang akan menentukan pola sikap, tingkah laku, dan tindakan bangsa Indonesia.
Nilai-nilai moral Pancasila merupakan sesuatu yang ideal dan hendak dicapai. Bagi bangsa Indonesia, nilai-nilai itu menjadi landasan, dasar, dan motivasi dalam bersikap, berperilaku, dan bertindak. Nilai-nilai moral Pancasila merupakan cita-cita mengenai kebaikan yang akan dan harus diwujudkan menjadi kenyataan.
3.      Membentuk Media sebagai penyiar dan pembangun karakter Pancasila.
Media adalah sarana informasi. Sebuah sarana cepat dan efisien sebagai penyiar dan pembangun karakter Pancasila. Peran serta media untuk menyiarkan hal-hal sesuai nilai-nilai moral Pancasila adalah suatu kekuatan untuk membangkitkan sikap-sikpa mulia dalam masyarakat. Jika masyarakat terhindar dari perbuatan tercela maka tidak mungkin penyakit sosial akan hilang dalam kehidupan sehingga mewujudkan ekonomi yang sejahtera dan makmur.
4.      Mendorong Tercipta Generasi Berwirausaha.
Genarasi Berwirausaha merupakan generasi masa depan bangsa. Jika kekuatan utama suatu negara adalah pengusaha, maka peran serta pemerintah dan intuisi dalam hal ini sangat diperlukan, agar tercipta kehidupan ekonomi yang stabil adalah dengan banyak pengusaha bermunculan. Jika suatu negara banyak pengusaha maka secara otomatis ekonomi negara itu akan maju. Sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kita melihat cina dan india kemajuan pesat dan ekonomi kuat, membuat kedua negara ini sebagai adikuasa asia. Banyak pengusaha di cina dan india membuat kestabilan perekonomian negara. Sehingga terciptanya kehidupan sejahtera dikalangan rakyatnya. 
5.      Memperkokoh Iman Dan Pancasila.
Iman dan Pancasila adalah kekuatan utama manusia dan negara. Jika islam adalah rukun islam, maka Indonesia adalah Pancasila. Keduanya adalah tiang penyangga iman dan negara. Jika pejabat memiliki iman maka sikap syetan akan hilang, dan Pancasila akan kokoh dan perkasa sebagai satria. Iman kuat maka hidup aman, tenang, damai dan sejahtera. Jika iman lemah maka hidup sengsara dan kebimbangan. Pancasila dan iman adalah kekuatan kemajuan. Kedua memberikan semangat menjaga dan membangun moral kemuliaan.
Kita lihat salah satu kunci sukses bisnis etnik China baik yang tinggal di negerinya sendiri maupun di perantauan adalah kuatnya eksistensi saling percaya (trust) pada tingkat individu dan adanya guanxi,  sebagai  pelindung  dari  lemahnya  kelembagaan  publik.  Dalam  sejarah China, kepercayaan kepada uang kertas telah mengalami berbagai ujian  terkait dengan naik-turunnya  kondisi  ekonomi  dan  politik.  Dalam  hubungan  ini,  kita dapat mengatakan  menjadi  wajar  bila  hanya  sedikit  saja  anggota  masyarakat  yang  percaya terhadap birokrasi dan struktur hukum ketika aksi kedua lembaga ini tidak menyiratkan kepercayaan  dan  perlindungan  hak  individu  serta  transaksi bisnis.  Akibatnya lembaga formal tidak pernah mendapat kepercayaan masyarakat.
Sebaliknya Indonesia memiliki iman dan Pancasila, seharusnya Indonesia bisa mengatasi ekonomi negara secara kontinu sehingga menciptakan masyarakat adil, makmur dan sejahtera.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar