Iman
Dan Pancasila Membangun Indonesia
Kemiskinan lazimnya
dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok.
Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tak cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok.
Kemiskinan merupakan
tema sentral perjuangan bangsa, sebagai dasar inspirasi dan perjuangan akan
kemerdekan bangsa, dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan
masyarakat adil dan makmur.
Manusia punya persepsi,
kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan,
adat-istiadat dan system nilai yang dimiliki. Posisi manusia dalam lingkungan
sosial, tidak dapat ditentukan oleh ukuran kebutuhan pokok tetapi oleh berapa
penghasilan yang didapatkan ditengah-tengah masyarakat.
Manusia secara
manusiawi untuk hidup ditentukan oleh komposisi pangan apakah bergizi yang
cukup protein dan kalori cukup sesuai dengan tingkat umur, jenis kelamin, sifat
pekerjaan, keadaan iklim dan lingkungan yang dialaminya.
Kemiskinan yang
membudaya itu disebabkan oleh selama perubahan sosial secara fundamental,
seperti transisi dari feodalisme ke kapitalisme, perubahan teknologi yang
cepat, kolonialisme, dan sebagainya. Obatnya tidak lain adalah revolusi yang
sama radikal dan meluasnya.
Karena kemiskinan di
antaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, maka terlebih dahulu perlu memahami
inti pokok dari struktur. Pokok dari struktur adalah keseimbangan pemakaian
antara penghasilan dan pengeluaran.
Dalam hidupnya, manusia
senantiasa memiliki banyak kebutuhan. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang
muncul dalam diri manusia agar, manusia tetap hidup. Saat lapar manusia
berusaha untuk mendapatkan makanan yang dapat dimakan. Saat haus manusia
berusaha untuk mendapatkan minuman yang dapat diminum. Jika seseorang memerlukan
sepatu, buku, kendaraan, dan semua benda yang melengkapi kehidupan manusia
merupakan bentuk kebutuhan yang bukan alamiah, melainkan sebagai hasil
kebudayaan. Budaya yang sebenarnya tak pantas untuk terus dilakukan. Kemiskinan
yang panjang banyak menimbulkan banyak penyakit sosial. Penyakit ini yang dapat
menyebabkan banyak masalah-masalah yang mengganggu ketertiban dalam negeri.
Sehingga pemerintah harus terus berupaya untuk mengatasi kemiskinan. Menurut
penulis cara yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia.
Landasan sebuah negara
berhasil mengatasi kemiskinan adalah kuatnya daya ekonomi rakyat atau
penduduknya. Penduduk miskin rata-rata rakyatnya tidak memiliki ketrampilan
yang memadai dan peran serta pemerintahan
dalam memberikan sumber dana yang tepat guna. Keterbatasan ketrampilan yang
dimiliki manusia dapat diatasi melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan.
Pandidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai minat dan potensi
seseorang. Peran serta pemerintah dalam hal ini harus terus memberikan
fasilitas yang memadai dan mencukupi untuk meningkatkan ketrampilan. Bagi
negara berkembang peran pemerintah sangat diperlukan terutama untuk biaya.
Karena penduduknya rata-rata masih dibawah garis kemiskinan. Maka seharusnya
pemerintah sigap dan tanggap terhadap kemajuan bangsa. Potensi ketrampilan yang
memadai mendorong tercipta sebuah ekonomi kuat untuk kemajuan bangsa.
Kita lihat Cina dan
India telah dikenal
luas sebagai negara
super power masa depan
dalam perekonomian dunia. Dengan memainkan berbagai peran, sebagai
konsumen, suppliers, pesaing, pembaharu (innovator)
dan penyedia sumber daya manusia yang handal, Cina dan India akan membentuk
kembali perekonomian dunia. Kedua negara tersebut menjadi pemain yang tangguh
dalam penekanan biaya produksi,peningkatan teknologi dan jasa, serta memiliki
pertahanan yang kuat
dalam memajukan negara. Bahkan
keduanya mendesak para ekonom
besar seperti Paul
Samuelson untuk memikirkan
kembali mengenai perdagangan bebas
dan comparative advantage. Cina dan India juga mendorong munculnya
kegelisahan dan perdebatan mengenai persaingan global Amerika dan negara-negara
maju (G8) di masa depan.
2.
Membangun
dan Membangkitkan Moral Pancasila.
Pancasila adalah jiwa
bangsa. Dimana sebuah nilai, norma dan kaidah untuk membangun negara. Pancasila
bukan hanya merupakan hasil pemikiran
seseorang seperti ideology yang dimiliki bangsa-bangsa lain. Ideology Pancasila
diangkat dari adat-istiadat, budaya serta agama masyarakat Indonesia. Sebagai
jiwa bangsa, Pancasila bisa digunakan untuk menghadapi dan menjalani zaman yang
terus-menerus berkembang sesuai keadaan tanpa mengubah nilai-nilai dasarnya.
Kerena Pancasila bersifat dinamis dan terbuka sehingga dapat diperlakukan
secara luwes dan kreatif. Nilai-nilai moral yang terkandung dalam Pancasila
merupakan cita-cita, harapan atau dambaan bangsa yang hendak diwujudkan.
Nilai-nilai moral Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh serta
saling berhubungan dan melengkapi. Nilai-nilai tersebut menjadi kesatuan system
nilai yang dimiliki bangsa Indonesia yang akan menentukan pola sikap, tingkah
laku, dan tindakan bangsa Indonesia.
Nilai-nilai moral
Pancasila merupakan sesuatu yang ideal dan hendak dicapai. Bagi bangsa
Indonesia, nilai-nilai itu menjadi landasan, dasar, dan motivasi dalam
bersikap, berperilaku, dan bertindak. Nilai-nilai moral Pancasila merupakan
cita-cita mengenai kebaikan yang akan dan harus diwujudkan menjadi kenyataan.
3.
Membentuk
Media sebagai penyiar dan pembangun karakter Pancasila.
Media adalah sarana informasi. Sebuah
sarana cepat dan efisien sebagai penyiar dan pembangun karakter Pancasila.
Peran serta media untuk menyiarkan hal-hal sesuai nilai-nilai moral Pancasila
adalah suatu kekuatan untuk membangkitkan sikap-sikpa mulia dalam masyarakat.
Jika masyarakat terhindar dari perbuatan tercela maka tidak mungkin penyakit
sosial akan hilang dalam kehidupan sehingga mewujudkan ekonomi yang sejahtera
dan makmur.
4. Mendorong Tercipta Generasi
Berwirausaha.
Genarasi Berwirausaha
merupakan generasi masa depan bangsa. Jika kekuatan utama suatu negara adalah
pengusaha, maka peran serta pemerintah dan intuisi dalam hal ini sangat
diperlukan, agar tercipta kehidupan ekonomi yang stabil adalah dengan banyak
pengusaha bermunculan. Jika suatu negara banyak pengusaha maka secara otomatis
ekonomi negara itu akan maju. Sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Kita melihat cina dan
india kemajuan pesat dan ekonomi kuat, membuat kedua negara ini sebagai
adikuasa asia. Banyak pengusaha di cina dan india membuat kestabilan
perekonomian negara. Sehingga terciptanya kehidupan sejahtera dikalangan
rakyatnya.
5.
Memperkokoh
Iman Dan Pancasila.
Iman dan Pancasila
adalah kekuatan utama manusia dan negara. Jika islam adalah rukun islam, maka
Indonesia adalah Pancasila. Keduanya adalah tiang penyangga iman dan negara.
Jika pejabat memiliki iman maka sikap syetan akan hilang, dan Pancasila akan
kokoh dan perkasa sebagai satria. Iman kuat maka hidup aman, tenang, damai dan
sejahtera. Jika iman lemah maka hidup sengsara dan kebimbangan. Pancasila dan
iman adalah kekuatan kemajuan. Kedua memberikan semangat menjaga dan membangun
moral kemuliaan.
Kita lihat salah satu
kunci sukses bisnis etnik China baik yang tinggal di negerinya sendiri maupun
di perantauan adalah kuatnya eksistensi saling percaya (trust) pada tingkat
individu dan adanya guanxi, sebagai
pelindung dari lemahnya
kelembagaan publik. Dalam
sejarah China, kepercayaan kepada uang kertas telah mengalami berbagai
ujian terkait dengan naik-turunnya kondisi
ekonomi dan politik.
Dalam hubungan ini, kita
dapat mengatakan menjadi wajar
bila hanya sedikit
saja anggota masyarakat
yang percaya terhadap birokrasi
dan struktur hukum ketika aksi kedua lembaga ini tidak menyiratkan
kepercayaan dan perlindungan
hak individu serta
transaksi bisnis. Akibatnya lembaga
formal tidak pernah mendapat kepercayaan masyarakat.
Sebaliknya Indonesia
memiliki iman dan Pancasila, seharusnya Indonesia bisa mengatasi ekonomi negara
secara kontinu sehingga menciptakan masyarakat adil, makmur dan sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar