Nikmat Secangkir Penyambung Nyawa - Sastra Education

Breaking

Sabtu, 09 Desember 2017

Nikmat Secangkir Penyambung Nyawa



Bencana mungkin telah melanda, banjir besar terjadi dimana-mana. Mungkin itu sedang terjadi di daratan Indonesia. Desa kecil berada Sleman, mungkin tertimpa juga. Desa kecil dekat aliran sungai terjadi luapan air pada 28 November kemarin, banyak rumah terendam air. Desa kecil indah penuh pesona kesejukkan surga. Sekelompok pemuda berkumpul di  pos ronda. Hawa dingin membuat badan terasa dingin. Air panas mungkin akan memberikan nyawa untuk percakapan. Secangkir kopi mungkin terasa nikmat malam ini. Kopi Kapal Api pengunggah nyawa dalam perbincangan malam. Sambil ngobrol ditemani secangkir pahit manis Kopi Kapal Api terasa nikmat penuh imajinasi.

Tempat orang pemuda duduk di pos ronda. Nonton TV sambil minum kopi. Acara berita politik negeri. Pengungkapan kasus korupsi, penanaman nilai Pancasila, ekonomi digital telah membooming di nusantara. Empat sekawan pemuda, bernama Andra, Mawan, Roni dan Toni. Kopi Kapal Api nikmatnya tiada henti. TV menyala berita politik negeri. Bercanda dan tawa menikmati pahit manis kopi Kapal Api.
“Bagaimana Broo Rasa Kopinya?” tanya Andra.
“Oke Mas Broo, Sungguh nikmat” kata Mawan.
“Bukan hanya nikmat saja. Kopi Kapal Api sungguh menggungah hati dan jiwa. Kopi Khas sari negeri sendiri. Penuh imajinasi dan kreasi” kata Roni.
“Benar kamu Ron, Kopi Kapal Api memang telah lama diproduksi tetapi nikmatnya tiada henti sampai menusuk hati” kata Toni.
“Benar kamu Ton, saat hati susah maupun senang kopi Kapal Api penyambung nyama dalam percakapan” kata Andra.
“Siip Mas Broo, apalagi sambil nonton tv acara politik negeri membahas negara tiada henti membicarakan apa yang terjadi” kata Toni.
“Benar broo, contoh saja dalam dunia pendidikan menghilang nilai-nilai Pancasila dikalangan anak muda membuat negara dalam ancaman bahaya” kata Roni.
“Betul, padahal Pancasila merupakan nafas Islam, Tauhid yang diajarkan dalam Islam merupakan inspirasi Pancasila”, kata Mawan.
“Memang, Pancasila merupakan Jiwa Bangsa sedangkan rukun Islam merupakan jiwa Islam  keduanya merupakan kewajiban kita untuk menanamkan nilai-nilai mulia dalam kehidupan, karena kita orang Islam dengan kebangsaan Indonesia” kata Andra.
“Indonesia negeri budaya, Indonesia negara pesona bahkan Indonesia negeri nusantara. Dimana satu nusa satu bangsa satu bahasa satu tumpah darah tanah air Indonesia” kata Roni.
“Keren mas Broo, pesona Indonesia sungguh nikmat untuk di rasakan, salah satu produksi yang kopi ini, Kopi KapalApi” kata Toni.
“Ya, kopi Kapal Api merupakan inspirasi dari bentuk kehebatan kapal finisi, kapal produksi dari Indonesia sendiri, kuatnya kapal finisi mengarungi gelombang kuat samudra membuktikan akan ketangguhan pemuda-pemudi dalam negeri” kata Roni.
“Memang tapi bukan hanya itu saja, Kopi Kapal Api merupakan kopi penuh imajinasi dan kreasi” kata Mawan. “Kekuatan dan potensi dalam membuat kreasi-kreasi baru akan tercipta jika ditemani secangkir kopi hangat, Kopi Kapal Api.”
“Benar Mas broo, Kopi Kapal Api memang penuh imajinasi, kenikmatan rasa dan keharuman bau membuat kita jadi membayang tentang keindahan Indonesia” kata Andra. “Kita membayangkan akan nikmatnya rasa yang manis dengan kepahitan yang menggunggah hati dan jiwa.”
“Pesona memang tiada tara, produksi kopi yang melimpah ruah seperti sambungan nyawa” kata Mawan. “Sebuah kenikmatan tersendiri. Dalam bayangan kita kopi merupakan kuliner warisan nusantara. Minum yang cocok untuk siapa saja tak membedakan suku ras dan agama. Kuliner yang sanggup menggungah jiwa. Kopi Kapal Api nikmatnya tiada henti”
“Memang nikmat sekali kopi ini! Kopi negeri pesona kuliner yang tak pernah mati” kata Roni
“Betul betul betul” kata Toni.
“Nonton tv sambil minum kopi asyik tiada henti” kata Andra.
“Bekerja sambil ngopi penuh inspirasi dan kreasi” kata Mawan.
“Semua asyik kerja dan istirahat santai kopi Kapal Api nikmatnya asyik sekali” kata Roni.
“Keren Broo, Kopi Kapal Api nikmat secangkir penyambung nyawa setiap hari” kata Toni.
“Makanya Kopi Kapal Api Jelas lebih enak, cinta negeri minum Kopi Kapal Api” kata Mawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar