Bencana mungkin telah melanda,
banjir besar terjadi dimana-mana. Mungkin itu sedang terjadi di daratan
Indonesia. Desa kecil berada Sleman, mungkin tertimpa juga. Desa kecil dekat
aliran sungai terjadi luapan air pada 28 November kemarin, banyak rumah terendam
air. Desa kecil indah penuh pesona kesejukkan surga. Sekelompok pemuda
berkumpul di pos ronda. Hawa dingin
membuat badan terasa dingin. Air panas mungkin akan memberikan nyawa untuk
percakapan. Secangkir kopi mungkin terasa nikmat malam ini. Kopi Kapal Api
pengunggah nyawa dalam perbincangan malam. Sambil ngobrol ditemani secangkir
pahit manis Kopi Kapal Api terasa nikmat penuh imajinasi.
Tempat orang pemuda duduk di pos
ronda. Nonton TV sambil minum kopi. Acara berita politik negeri. Pengungkapan
kasus korupsi, penanaman nilai Pancasila, ekonomi digital telah membooming di
nusantara. Empat sekawan pemuda, bernama Andra, Mawan, Roni dan Toni. Kopi
Kapal Api nikmatnya tiada henti. TV menyala berita politik negeri. Bercanda dan
tawa menikmati pahit manis kopi Kapal Api.
“Bagaimana Broo Rasa Kopinya?”
tanya Andra.
“Oke Mas Broo, Sungguh nikmat”
kata Mawan.
“Bukan hanya nikmat saja. Kopi Kapal Api sungguh menggungah hati dan jiwa. Kopi Khas sari negeri sendiri.
Penuh imajinasi dan kreasi” kata Roni.
“Benar kamu Ron, Kopi Kapal Api
memang telah lama diproduksi tetapi nikmatnya tiada henti sampai menusuk hati”
kata Toni.
“Benar kamu Ton, saat hati susah
maupun senang kopi Kapal Api penyambung nyama dalam percakapan” kata Andra.
“Siip Mas Broo, apalagi sambil
nonton tv acara politik negeri membahas negara tiada henti membicarakan apa
yang terjadi” kata Toni.
“Benar broo, contoh saja dalam
dunia pendidikan menghilang nilai-nilai Pancasila dikalangan anak muda membuat
negara dalam ancaman bahaya” kata Roni.
“Betul, padahal Pancasila
merupakan nafas Islam, Tauhid yang diajarkan dalam Islam merupakan inspirasi
Pancasila”, kata Mawan.
“Memang, Pancasila merupakan Jiwa
Bangsa sedangkan rukun Islam merupakan jiwa Islam keduanya merupakan kewajiban kita untuk menanamkan
nilai-nilai mulia dalam kehidupan, karena kita orang Islam dengan kebangsaan
Indonesia” kata Andra.
“Indonesia negeri budaya,
Indonesia negara pesona bahkan Indonesia negeri nusantara. Dimana satu nusa
satu bangsa satu bahasa satu tumpah darah tanah air Indonesia” kata Roni.
“Keren mas Broo, pesona Indonesia
sungguh nikmat untuk di rasakan, salah satu produksi yang kopi ini, Kopi KapalApi” kata Toni.
“Ya, kopi Kapal Api merupakan
inspirasi dari bentuk kehebatan kapal finisi, kapal produksi dari Indonesia
sendiri, kuatnya kapal finisi mengarungi gelombang kuat samudra membuktikan
akan ketangguhan pemuda-pemudi dalam negeri” kata Roni.
“Memang tapi bukan hanya itu
saja, Kopi Kapal Api merupakan kopi penuh imajinasi dan kreasi” kata Mawan.
“Kekuatan dan potensi dalam membuat kreasi-kreasi baru akan tercipta jika
ditemani secangkir kopi hangat, Kopi Kapal Api.”
“Benar Mas broo, Kopi Kapal Api
memang penuh imajinasi, kenikmatan rasa dan keharuman bau membuat kita jadi
membayang tentang keindahan Indonesia” kata Andra. “Kita membayangkan akan
nikmatnya rasa yang manis dengan kepahitan yang menggunggah hati dan jiwa.”
“Pesona memang tiada tara,
produksi kopi yang melimpah ruah seperti sambungan nyawa” kata Mawan. “Sebuah
kenikmatan tersendiri. Dalam bayangan kita kopi merupakan kuliner warisan
nusantara. Minum yang cocok untuk siapa saja tak membedakan suku ras dan agama.
Kuliner yang sanggup menggungah jiwa. Kopi Kapal Api nikmatnya tiada henti”
“Memang nikmat sekali kopi ini!
Kopi negeri pesona kuliner yang tak pernah mati” kata Roni
“Betul betul betul” kata Toni.
“Nonton tv sambil minum kopi
asyik tiada henti” kata Andra.
“Bekerja sambil ngopi penuh
inspirasi dan kreasi” kata Mawan.
“Semua asyik kerja dan istirahat
santai kopi Kapal Api nikmatnya asyik sekali” kata Roni.
“Keren Broo, Kopi Kapal Api
nikmat secangkir penyambung nyawa setiap hari” kata Toni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar