INDONESIA SEHAT DAN CERDAS - Sastra Education

Breaking

Sabtu, 08 Juli 2017

INDONESIA SEHAT DAN CERDAS



Nilai Kesatuan dan persatuan yang telah mengambil keputusan untuk hidup bersama dalam kesatuan yang lebih besar guna mencapai tujuan bersama lebih bermutu. Bahaya akan perceraian dan perpecahan selalu dijauhkan oleh semua pihak sedapat-dapatnya, kecuali kaum separatis dan orang-orang yang bukan pecinta damai.
Kekurangan gizi dalam bentuk kekurangan mineral dan vitamin esensial secara terus menerus akan mengakibatkan penyakit atau kematian penduduk Indonesia dalam jumlah besar. Banyak orang dan anak Indonesia menderita kekurangan zat besi, lebih dari jutaan orang beresiko kekurangan yodium dan jutaan anak–anak para-sekolah kekurangan vitamin A. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan, rentan terhadap penyakit, gangguan perkembangan fisik dan mental jangka panjang dan terganggunya fungsi reproduksi; hal ini menjadi penyebab 20 persen kematian yang terkait dengan kehamilan. Pada ibu yang sedang mengandung, kekurangan yodium dapat mengakibatkan kerusakan otak secara permanen, keterbelakangan mental, kegagalan reproduksi, menurunnya daya tahan anak dan penyakit gondok. Pada ibu hamil, kekurangan yodium dapat menyebabkan kerusakan mental pada bayi.

Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kebutaan atau kematian pada anak–anak; hal ini berakibat kepada menurunnya pertumbuhan fisik dan gangguan daya tahan tubuh terhadap infeksi, yang menjadi penyebab meningkatnya kematian anak–anak.
Kekurangan Gizi Tingkat Ringan dapat membatasi pertumbuhan seorang anak dan kemampuan belajar pada usia dini, yang berakibat pada ketidakmampuan mengikuti pelajaran sekolah, yang pada akhirnya menyebabkan tingginya angka putus sekolah dan bertambahnya jumlah orang yang buta huruf. Akibat kesehatan yang buruk karena kekurangan tiga zat gizi di atas dapat dihindari dengan menyediakan pangan yang cukup dan bervariasi yang mengandung vitamin dan mineral esensial.
Masalah kesehatan yang berhubungan dengan kelebihan pangan juga terus menjadi ancaman. Kegemukan pada masa kecil dan remaja berhubungan dengan beragam masalah kesehatan, dan jika berlanjut hingga dewasa akan mengakibatkan masalah kesehatan mulai dari meningkatnya resiko kematian prematur hingga beberapa kondisi lainnya yang tidak total tetapi menurunkan daya tahan tubuh sehingga mempengaruhi produktivitas.
Masalah yang mulai muncul ini tidak hanya terjadi di negara maju; semakin banyak negara berkembang menderita masalah gizi ganda karena kekurangan pangan dan penyakit kronis yang berhubungan dengan pangan. Di samping itu, pencemaran pangan karena pestisida, mikroba dan logam berat menjadi penghambat usaha perbaikan gizi di banyak negara.
Penyakit yang disebabkan oleh makanan sudah umum di negara Indonesia, dan anak–anak yang biasanya menjadi korban, dengan mengalami diare yang diikuti penurunan berat badan dan kurus, serta tingginya angka kematian anak.
Kemajuan luar biasa telah dicapai dalam usaha meningkatkan kuantitas dan kualitas kesehatan dan ketersediaan pangan di Indonesia telah dilakukan pada masa pemerintahan Jokowo selama 2 tahun terakhir. Kaitannya dengan kebijakan aspek yang menyentuh rakyat seperti Kartu Indonesia Sehat, dan dana desa. Usaha menyediakan biaya kesehatan gratis dan batuan untuk kemajuan desa akan menurunkan jumlah orang kelaparan serta miskin dalam mengurangi kesenjangan sosial dan resiko kematian. Kemudahan bagi setiap orang pada setiap waktu untuk mendapatkan gizi yang cukup ketahanan pangan harus dijamin. Di Indonesia, meningkatnya usaha untuk terjaminnya ketahanan pangan, diperlukan untuk menurunkan kelaparan dan kekurangan gizi, serta akibat mengerikan yang diderita oleh generasi sekarang dan akan datang. Sumbangan dari setiap orang dengan berbagi informasi, kepedulian dan partisipasi kegiatan perlu untuk menjamin hak dasar setiap manusia untuk bebas dari kelaparan dan penyakit. Dengan kartu Indonesia sehat banyak orang Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal. Orang miskin di Indonesia tidak terbebani dalam biaya-biaya kesehatan yang semakin mahal di zaman ini. Pemerintahan Jokowi memberikan santunkan dalam kesehatan yang berkaiatan dengan kesenjangan social dan ketahanan pangan dengan kartu Indonesia Sehat dan Dana Desa. Masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaat dari apa yang telah dilakukan masa pemerintahan jokowi dalam 2 tahun terakhir dalam bidang kesehatan masyarakat dan sosial.
Perekonomian dan perdagangan dunia yang kian menyatu, namun  juga  berbagai  isu  lain,  seperti  demokratisasi,  ilmu  pengetahuan,  teknologi, komunikasi  dan  informasi,  bahkan  pendidikan,  serta  berbagai  isu  lainnya.  Berbagai negara membentuk aliansi bersama untuk  bergabung dalam satu  kekuatan  besar  dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. Sehingga batasan suatu  negara kian tak  kentara  dengan  tingkat  dinamika  dan  mobilitas  yang  semakin  tinggi  dari masyarakatnya. 
Sebagai  bagian  dari  masyarakat  global,  Indonesia  menghadapi  berbagai  macam permasalahan yang kompleks, hal ini merupakan salah satu akibat dari lamanya bangsa ini  dikuasai  oleh  penjajah  yang  sifatnya  eksploratif.  Pada  masa  itu,  bangsa  ini  hanya dimanfaatkan  sumber  daya  alamnya  yang  melimpah,  sedangkan  dalam  sumber  daya manusianya  dibodohkan  dengan  berbagai  cara,  sehingga  bangsa  ini  tidak  mengalami masa  perkembangan  yang  menakjubkan  dalam  bidang  ilmu  pengetahuan,  pendidikan, maupun  teknologi.  Masa  penjajahan  tersebut,  disatu  sisi  melahirkan  kaum  intelektual yang terbatas, namun disisi lain justru menghasilkan sumber daya manusia yang tidak berkualitas.  Keadaan tersebut  mewariskan  buruknya  pengelolaan  bangsa  ini  oleh para penguasa  bangsa  ini  sendiri,  baik  di  jaman  orde  lama  maupun  orde  baru,  sehingga bangsa ini kalah bersaing dengan bangsa lain.
Permasalahan  krusial  yang  dihadapi  bangsa  ini,  yang  menyangkut  pemberdayaan sumber  daya  manusia  antara  lain  ialah  jumlah  penduduk  219,20  juta  (BPS,  2006); Pertumbuhan  angkatan  kerja  lebih  besar  ketimbang  ketersediaan  lapangan  kerja; Ditribusi  penduduk  antar  daerah  tidak  merata;  Ketidaksesuaian  kompetensi  SDM dengan  pasar  kerja;  Ketidakseimbangan  kebutuhan  layanan  publik  dengan  jumlah petugas; Distribusi informasi tentang pasar kerja yang lambat atau timpang; permintaan tenaga kerja  yang belum terpetakan dengan baik; Tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan  secara  simultan  menyebabkan  rendahnya  kualitas  pendidikan  dan kesehatan, dan pada akhirnya menyebabkan rendah kualitas SDM Indonesia.
Publikasi  The  Global  Competitiveness  Report  yang  diterbitkan  oleh  World Economic  Forum  pada  tahun  2008  menunjukkan  bagaimana  daya  saing  Indonesia dalam persaingan global. Pada tahun 2008, peringkat daya saing Indonesia berdasarkan Growth  Competitiveness  Index  berada  di  urutan  ke–55  dari  134  negara.  Prestasi Indonesia  di  2008  tersebut  relatif  tidak  mengalami  kemajuan  dibandingkan  prestasi tahun 2007 yang berada di urutan 54 dari 131 negara  (Sumber: World Economic Forum - The Global Competitiveness Report tahun 2008-2009). Menurut  hasil  Studi  Political  and  Economical  Risk  Consultancy  (PERC)  tahun 2005,  mencerminkan  betapa  rendahnya  kualitas  pendidikan  di  Indonesia  saat  ini. Derajat pendidikan  Indonesia  di urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Indonesia berada pada posisi paling buncit di bawah Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand, dan Filipina, berada di atas Indonesia.  Indikator yang digunakan oleh PERC  antara lain:  (1) Impresi keseluruhan  tentang  sistem  pendidikan  di  suatu  negara;  (2)  Proporsi  penduduk  yang memiliki  pendidikan  dasar;  (3)  Proporsi  penduduk  yang  memiliki  pendidikan menengah;  (4)  Proporsi  penduduk  yang  memiliki  pendidikan  perguruan  tinggi;  (5) Jumlah  biaya  untuk  mendidik  tenaga  kerja  produktif;  (6)  Ketersediaan  tenaga  kerja produktif  berkualitas  tinggi;  (7)  jumlah  biaya  untuk  mendidik  tenaga  kerja;  (8) Ketersediaan  staf  manajemen;  (9)  Tingkat  keterampilan  tenaga  kerja;  (10)  semangat kerja (work ethic) tenaga kerja;  (11) Kemampuan berbahasa Inggris;  (12) Kemampuan berbahasa asing selain bahasa Inggris;  (13) Kemampuan penggunaan teknologi tinggi; (14) Tingkat keaktifan tenaga kerja;  (15) Frekuensi perpindahan atau pergantian tenaga kerja (labour turnover).
Upaya pemerintahan masa Jokowi memberikan suatu perubahan terhadap keadaan pendidikan Indonesia, lemahnya daya saing bangsa karena putra-putri bangsa mengalami masa dimana ia tidak dapat melanjutkan sekolahnya karena mahal pendidikan serta banyak putra-putri bangsa Indonesia yang masih buta huruf. Kaitannya dengan kebijakan aspek yang menyentuh rakyat Kartu Indonesia Pintar, biaya pendidikan gratis bagi anak-anak Indonesia kurang mampu memberikan sentuhan yang dapat dirasakan masyarakat Indonesia selama 2 tahun terakhir ini. #JokowiUntukIndonesia
Berdasarkan informasi dari salah satu media online yang saya baca sesuai sumber Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menilai ada 4 keberhasilan Jokowi-JK jelang 2 tahun pemerintahannya. Pertama, pembangunan yang dilakukan Jokowi-JK sudah di berbagai sektor.
"Infrastruktur sudah digencarkan terus menerus dan ini tidak hanya fokus pada Jawa sentris saja, dari berbagai pulau di luar Jawa ini sudah merupakan salah satu prioritas dan sudah dikerjakan," ungkap Taufik di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu 19 Oktober 2016.
Kedua, kaitannya dengan kebijakan aspek yang menyentuh rakyat seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan dana desa. Semua itu, kata Taufik, sedikit banyak sudah mulai dirasakan masyarakat.
"Ketiga, terkait pembangunan ekonomi ini sedang berjalan menuju proses recovery kondisi ekonomi kita. Kita bersyukur dengan tax amnesty ini sudah menunjukkan titik cerah, ada optimisme untuk memberikan subsidi terhadap defisit neraca transaksi berjalan," papar dia.
Keempat, ia menambahkan, terkait aspek penegakan dan kepastian hukum, DPR menyambut baik adanya operasi pemberantasan pungutan liar (OPP) yang sifatnya efisiensi anggaran.
"Sehingga harapannya selain makro maju signifikan, tapi ada PR utama yang harus sama-sama kita dukung," ujar Taufik.


Sumber referensi :
News liputan6.com/4 Keberhasilan 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK
Laporan Studi Political and Economical Risk Consultancy (PERC) tahun 2005.
Laporan  World  Economic  Forum  -  The  Global  Competitiveness  Report  Tahun  2008-2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar