Seperti yang kita lihat
moral adalah perilaku atau sikap yang menunjukkan akan kepribadian seseorang. Kaum muslimin memercayai Allah swt. sesuai
dengan penjelasan Al-Qur`an. Mereka melihat tanda-tanda keberadaan Allah pada
dunia nyata dan alam gaib, kemudian mulai memercayai keagungan seni dan
kekuasaan Allah.
Akan tetapi, jika umat berpaling dari Allah serta
gagal bertafakur kepada Allah dan ciptaan-Nya, mereka akan mudah terpengaruh
oleh keyakinan-keyakinan yang menyesatkan pada saat ditimpa kesusahan. Allah
menyebutnya sebagai bahaya yang potensial.
Orang beriman akan
berfikir dalam perilaku yang mulia dan terbaik dari semua perbuatan. Lebah
madu, semut dan rayap dikenal sebagai serangga sosial karena mereka hidup
berkoloni dan koloni-koloni mereka membentuk suatu kesatuan yang menguasai
beberapa daerah yang luas. Jarang sekali kita menjumpai mereka beraktivitas
sendirian. Mereka selalu berjalan beriringan dengan kelompoknya.
Dan dibalik ukuran tubuhnya yang relatif kecil
itu mereka mempunyai sifat-sifat yang
harus kita teladani dalam kehidupan. Inisiatif,
lebah madu, semut dan rayap tidak memerlukan perintah dari komandan untuk
berbuat sesuatu. Mereka selalu memiliki inisiatif sendiri untuk melakukan
sesuatu. Pantang menyerah, saat
mereka berjalan berkelompok kemudian menemui sebuah halangan maka mereka tidak
akan menyerah begitu saja. Mereka akan selalu mencari cara untuk melewati
rintangan tersebut. Integritas, mereka tidak
perlu diawasi dalam bekerja karena mereka akan melakukan hal-hal yang sesuai
tanpa pengawasan sekalipun. Tidak
pernah malas, mereka tidak akan pernah berhenti bekerja mencari dan
menyimpan makanan untuk melangsungkan kehidupannya. Tidak pernah mengeluh, mereka tidak akan pernah mengeluh ketika
mengangkat beban yang ukurannya lebih besar daripada ukuran tubuhnya. Berjiwa social, ketika mereka tu
berjalan berpapasan seolah-olah mereka sedang saling menyapa dan berjabat
tangan satu sama lain. Kerja kelompok
yang kuat, mereka selalu
mengangkat makanannya bersama-sama dan hasilnya pun dinikmati bersama. Peduli, mereka selalu peka terhadap
lingkungan sekitarnya dan selalu menjalin rasa cinta kasih sesamanya.
Dengan melihat suatu
sifat dan kepribadian lebah madu, semut dan rayap yang mengagumkan kita akan
membangun diri agar selalu berupaya terus maju, belajarlah dari lebah madu,
selalu menuju pada perbuatan baik, selalu menuju pada tempat bersih dan tidak
pernah merusak. Belajarlah dari semut, akhlak- akhlak mulia yang dimilikinya
patut dijadikan teladan bagi kita dan cara memotivasi diri yang mengagumkan
dari semut. Belajarlah dari rayap kecerdasan berfikir yang luar biasa
ditunjukkan rayap sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Orang yang beriman memulai hari
barunya dengan memikirkan kenyataan ini dan berterima kasih kepada Allah yang
telah meliputinya dengan kasih sayang-Nya dan perlindungan-Nya. Dia menatap
hari baru sebagai sebuah kesempatan yang diberikan kepadanya oleh Allah untuk
meraih ridha-Nya dan mendapatkan Surga. Di saat dia membuka matanya di pagi dini
hari, dia menujukan pikirannya kepada Allah dan memulai hari dengan sebuah
sholat yang khusyuk, Sholat subuh.
Sepanjang hari, dia bertindak atas
dasar pengetahuan bahwa Allah senantiasa mengawasinya, dan dengan seksama
mencari ridha Allah dengan mematuhi perintah dan petunjuk-Nya. Dia menjalin
hubungan erat dengan Allah dan memulai hari dengan sholat Subuh. Dengan cara
ini, kemungkinan bahwa ia akan lupa pada nikmat Allah sepanjang hari atau tidak
mempedulikan larangan-Nya menjadi kecil; dia akan berperilaku sepanjang hari
dengan menyadari bahwa Allah sedang mengujinya di dunia ini.
Seseorang yang secara tulus
mengarahkan pikirannya kepada Allah akan dituntun untuk melihat bahwa dia harus
dengan seksama merenungkan nikmat Allah yang telah diterimanya dan tak ada yang
lain selain Allah yang berkuasa memberikan itu semua kepadanya.
Orang tak bertuhan tidak dapat
menikmati kesenangan dalam nikmat Allah; sejak mereka bangun tidur di pagi hari
mereka kembali pada kebosanan karena melakukan hal-hal yang sama setiap hari.
Ada lagi jenis lain orang yang tidak menyadari bahwa hari baru tersebut mungkin
saja merupakan kesempatan terakhir yang Allah berikan kepada-Nya: dia
mempersiapkan diri secepatnya untuk memulai hari dengan hasrat untuk
mendapatkan lebih banyak uang, untuk pamer kepada orang lain dengan harta
maupun penampilannya, untuk menarik perhatian orang dan disukai.
Orang yang tidak peduli pada kenyataan
yang diwahyukan Allah dalam Al Qur’an akan memulai hari mereka dengan cara
mereka sendiri. Umumnya, mereka kurang arif dalam cara berperilaku: mereka
tidak mempertimbangkan bahwa Allah telah menciptakan mereka, bahwa mereka
bertanggung jawab untuk mengabdi pada-Nya dan meraih ridha-Nya dan bahwa hari
baru di depan mereka mungkin saja merupakan kesempatan terakhir yang mereka
miliki untuk melaksanakan kewajiban mereka kepada-Nya.
Mereka yang hidup tenggelam dalam kekeliruan luar
biasa ini telah melakukan kesalahan besar. Setiap orang tidak boleh lupa bahwa
setiap pagi mungkin merupakan permulaan dari hari terakhir yang telah
ditentukan bagi seseorang untuk hidup di dunia. Kematian dapat datang kapan
saja, karena kecelakaan lalu-lintas, serangan penyakit mendadak dan penyebab
lain yang tak terhitung jumlahnya. Untuk itu, seperti yang telah diungkapkan di
atas, kita harus merenungkan apa yang harus kita kerjakan dalam pemanfaatan
hari yang akan kita jalani, agar kita meraih ridha Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar